Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada pekan depan diperkirakan bergerak `fluktuatif` (naik turun), akibat masih sensitifnya kondisi pasar global. "Pasar global masih sensitif, sehingga sedikit sentimen dijadikan alasan para pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, di Jakarta, akhir pekan ini. Menurut Krisna, kenaikan di pasar Asia dan BEJ akhir-akhir ini memang sudah cukup tinggi, sehingga para pelaku pasar lebih cenderung untuk merealisasikan keuntungannya. "Sekecil sentimen negatif akan dijadikan alasan, jadi indeks cenderung `fluktuatif," tambahnya. Krisna mengungkapkan bahwa pandangan pasar saat ini masih terarah pada perekonomian AS yang belum stabil, sehingga menutup sentimen positif dari dalam negeri. "Memang angka inflasi Juli tidak terlalu baik, namun juga tidak jelek. Sehingga saya perkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya (BI-rate)," jelasnya. Krisna juga menambahkan, walaupun inflasi rendah, BI juga tidak terlalu berani untuk menurunkan BI-rate melihat posisi rupiah pada kisaran Rp9.300 per dolarnya. "Ini tidak memungkinkan untuk melakukan penurunan suku bunga, karena kondisi luar yang belum memungkinkan," tambahnya. Selama pekan ini, IHSG ditutup turun tajam 28,623 poin atau 1,24 persen menjadi 2.269,791, sedangkan indeks LQ45 mengalami pelemahan 3,688 poin atau 0,07 persen ke level 470,220. Anjloknya indeks pada pekan ini lebih disebabkan faktor anjloknya bursa regional dan AS karena pengaruh merosotnya sektor perumahannya. Selain itu, data inflasi Juli 2007 juga membuat "panic selling" (penjualan besar-besaran karena panik) perdagangan saham karena tidak sesuai ekspektasi pasar. Angka inflasi Juli sebesar 0,72 persen bulan ke bulan (MoM), sehingga inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2007) tercatat 2,81 persen, dan inflasi "year on year" (Juli 2007 terhadap Juli 2006) tercatat 6,06 persen. Kedua kondisi ini yang menjadi pemicu indeks BEJ pada pekan ini untuk bertahan di level 2.200. (*)

Copyright © ANTARA 2007