Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga Surabaya menerima sebanyak 1.560 calon mahasiswa baru dari jalur Mandiri dari total 15 ribu lebih yang mendaftar pada jalur tersebut.
"Jalur Mandiri itu dari 30-an persen dari total kuota yang disediakan. Dari 15 ribu hanya 1.560 artinya yang tidak diterima masih sangat banyak sehingga tidak perlu sedih hati, bukan seorang diri yang tidak diterima melalui Jalur Mandiri," kata Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Kamis.
Nasih mengatakan, nilai tertinggi pada Jalur Mandiri kali ini ada dari bidang eksakta dengan nilai 717 poin dari SBMPTN dan diterima di Fakultas Kedokteran.
"Bagi yang belum diterima bisa mengikuti jalur D3 jika tidak bisa masuk di perguruan tinggi lainnya. Kursi kosong dari SBMPTN ada beberapa jumlahnya ratusan dan kita isi dari Mandiri ini," katanya.
Setelah diterima, calon mahasiswa baru diimbau untuk segera daftar ulang karena akan digunakan untuk pengambilan keputusan berikutnya. Nasih berharap tanggal 23 Juli, mahasiswa yang diterima jalur ini bisa daftar ulang untuk mengetahui ada yang tidak mendaftar ulang.
"Jumlahnya sangat banyak untuk segera diputar diambil dari nilai yang ada. Kita tidak membuka pendaftaran baru," ujarnya.
Pada Jalur Mandiri, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) justru pilihan kedua yang banyak dari 4 ribu pendaftar yang mengambil FK di mana nilai minimalnya 647 sekian. Jika ada yang memilih FK dengan nilai 645 otomatis akan geser ke FKG.
Ditanya soal uang kuliah awal (UKA) di FK rata-rata Rp110 juta dari yang pendaftaran. Sementara untuk yang diterima paling banyak UKA adalah Rp130 juta.
"Yang daftar UKA Rp70 juta di FK ada 35 peserta. Yang tertinggi ada yang Rp500 juta tapi hanya satu orang. Bahkan yang mendaftar ada yang Rp800 juta di FK tapi tidak diterima karena nilainya tidak memenuhi," ucapnya.
Pewarta: Indra Setiawan dan Willy Irawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018