Makassar (ANTARA News) - Sekira 63 persen perempuan di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D sehingga rentan terkena osteoporosis (keropos tulang) akibat mengkonsumsi kurang dari sepertiga asupan kalsium yang dianjurkan. Berdasarkan hasil analisis data Risiko Osteoporosis yang dipublikasikan tahun 2006, Medical Nutrition Support Manager Fonterra Brands Indonesia, kata dr Tria Rosemiarti di Makassar, Sabtu, prevalensi osteoporosis (osteoporosis) di Indonesia saat ini mencapai 41,75 persen. Hal itu, menurut dia, berarti bahwa dua dari lima penduduk di Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis. Dari hasil riset yang dilakukan Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan Otago University New Zaeland dan University Putra di Malaysia, diketahui bahwa rata-rata intake kalsium dari wanita Indonesia hanya 270 miligram sehari. Hal tersebut menunjukkan konsumsi kalsium hanya 27 persen dari jumlah harian yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 1000 miligram per hari untuk orang dewasa. Padahal kalsium dan vitamin D merupakan nutrisi penting untuk membentuk tulang yang kuat dan menjaga kesehatan tulang yang optimal. Tanpa nutrisi yang kuat, tulang akan berisiko menjadi tipis, keropos dan mudah patah. Sementara, vitamin D dihasilkan dari paparan sinar matahari yang diterima tubuh, sedangkan kalsium ditemukan pada makanan-makanan olahan dari susu, sayuran hijau dan ikan-ikanan. Risiko osteoporisis ini, kata Tria, dapat dicegah dengan berjalan kaki, berolahraga menggunakan beban agar dapat menopang berat tubuh sendiri. Olahraga seperti ini, lanjutnya, akan membuat seluruh struktur tulang mendapatkan pembebanan yang berguna untuk melatihnya tetap kuat dan padat. Hal senada dikemukakan dr. Agus Sambo dari Perosi Cabang Makassar yang menyebutkan bahwa penyakit keropos tulang ini biasa disebut `silent desease` karena jarang terdapat gejala ataupun tanda-tandanya hingga akhirnya menjadi parah dan menyebabkan banyak massa tulang yang hilang. "Osteoporosis dapat dicegah selain melalui pola makan yang mengandung kalsium tinggi dari vitamin D, juga melalui olahraga yang benar, teratur dan terukur seperti misalnya jalan kaki," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007