Cilacap (ANTARA News) - Puluhan warung di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, rusak akibat diterjang gelombang tinggi, pada Kamis dini hari, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Cilacap Tri Komara Sidhy.
"Berdasarkan pendataan yang kami lakukan, jumlah warung di Pantai Sodong yang mengalami kerusakan mencapai 48 unit dengan perkiraan total kerugian sekitar Rp96 juta," katanya didampingi Kepala Unit Pelaksana Teknis BPBD Wilayah Kroya Edi Purwanto di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan puluhan warung tersebut rusak karena lokasinya sangat dekat dengan sepadan pantai atau di bawah 100 meter dari titik gelombang tertinggi di sepadan pantai.
Menurut dia, kerusakan warung paling parah berada di sekitar tanah timbul yang berada di kaki Gunung Selok.
"Tanah timbul di muara sungai yang berada kaki gunung itu banyak berdiri warung-warung semi permanen," jelasnya.
Selain Pantai Sodong, kata dia, pihaknya juga memantau dampak gelombang tinggi terjadi pada hari Kamis (19/7), pukul 01.00-03.00 WIB, di sejumlah pantai seperti Jetis dan Widarapayung.
Menurut dia, gelombang tinggi tersebut tidak memberikan dampak signifikan di Pantai Jetis maupun Widarapayung.
Terkait dengan hal itu, Kepala UPT BPBD Wilayah Kroya Edi Purwanto mengatakan pihaknya telah membagikan selebaran yang berisi informasi peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkan BMKG kepada masyarakat di pesisir selatan Kabupaten Cilacap.
"Kami juga mengimbau nelayan untuk tidak melaut dan wisatawan tidak mandi di pantai karena gelombang sangat tinggi. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak mendirikan warung dengan jarak kurang dari 100 meter dari sepadan pantai," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2016, sepadan pantai berjarak 100 meter dari titik pasang tertinggi sehingga jika terjadi air pasang atau gelombang tinggi tidak merusak bangunan.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi pada hari Kamis (19/7) hingga tiga hari ke depan.
Ia mengatakan berdasarkan pantauan satelit cuaca dan gradien angin pada Rabu (18/7) pukul 19.00 WIB, pada skala regional, yakni wilayah belahan bumi selatan terdapat pusat tekanan tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Australia yang mencapai 1.023 milibar.
Selain itu, pusat tekanan tinggi juga terpantau muncul di Samudra Pasifik sebelah timur Australia yang mencapai 1.021 milibar.
Di belahan bumi utara muncul dua badai tropis, yakni Son-Tinh di sekitar perairan selatan Vietnam dengan tekanan udara sebesar 994 milibar dan badai tropis Ampil di Samudra Pasifik timur laut Filipina yang bertekanan 996 milibar.
"Interaksi kondisi tersebut berdampak terhadap peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang khususnya di perairan selatan Jateng. Dalam hal ini, tinggi gelombang di laut selatan Jateng pada hari Kamis (19/7) berpotensi mencapai 5-7 meter dan diprakirakan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan," kata Teguh.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018