Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sejumlah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) ekstrem dan mengingatkan perlunya mewaspadai kemungkinan terjadinya kekeringan.
"HTH ekstrem, atau lebih dari 60 hari, berdasarkan monitoring BMKG lokasi tertinggi di Sape Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu selama 112 hari," kata Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko di Jakarta, Kamis, melalui layanan kirim pesan.
HTH ekstrem, ia melanjutkan, terjadi di Lendah dan Srandakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (82 hari), Bangsri di Jawa Tengah (92 hari), Kawah Ijen di Jawa Timur (101 hari), Bali (102 hari) dan Wulandoni di Nusa Tenggara Timur (103 hari).
Di samping itu, menurut Hary, daerah dengan curah hujan rendah, di bawah 55 milimeter, di sebagian besar Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Maluku Utara, bagian selatan Papua Barat dan Papua juga perlu waspada.
Meski telah memasuki musim kemarau, BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas rendah, antara 0-100 mm per bulan, masih turun di sejumlah daerah pada Agustus.
Di Sumatera bagian tengah hingga utara, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara, Papua barat dan Papua curah hujannya masih 100-300 mm per bulan.
Curah hujan lebih dari 300 mm per bulan berpeluang terjadi di sebagian kecil Aceh dan bagian utara Sumatera utara, Riau bagian timur, Sumatera barat, Kalimantan Utara bagian barat, Sulawesi bagian barat, Papua barat bagian utara dan wilayah Pegunungan Jayawijaya.
Hary menjelaskan sifat hujan yang turun mayoritas dalam kisaran Bawah Normal.
Curah hujan Atas Normal berpeluang terjadi di Aceh, sebagian kecil Sumatera Utara bagian utara dan selatan, sebagian kecil Sumatera barat, Bengkulu Utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Kalimantan utara, Sulawesi barat, sebagian Sulawesi tengah, Sebagian Sulawesi Utara dan Gorontalo, bagian utara Papua Barat dan Papua disekitar Pegunungan Jayawijaya.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018