Beijing (ANTARA News) - China masih menjadi mitra dagang terbesar ASEAN dalam sembilan tahun terakhir, bahkan pada tahun lalu nilainya mencapai 514,82 miliar dolar AS atau 6,6 kali lebih banyak dibandingkan pada 2003 saat kedua belah pihak pertama kali membangun kemitraan strategis.

Wakil Menteri Perdagangan China Gao Yan menyebutkan bahwa nilai perdagangan China-ASEAN dalam lima bulan terakhir naik 18,9 persen menjadi 232,64 miliar dolar AS.

Nilai investasi antarkeduanya dalam kurun waktu 15 tahun lebih telah mencatat angka 200 miliar dolar AS.

Lebih dari 4.000 perusahaan telah melakukan investasi langsung dan menyerap sekitar 300 ribu tenaga kerja lokal, demikian Gao sebagaimana dikutip People`s Daily, Rabu.

Para pengusaha dan investor China akan mengadakan pertemuan puncak sekaligus Pameran China-ASEAN ke-15 di Nanning pada 12-15 September 2018.

Kamboja akan mendapatkan kehormatan dalam pameran tersebut, sedangkan Tanzania akan diundang sebagai mitra khusus.

Wakil Ketua Dewan Promosi Perdagangan Internasional China Chen Zhou menambahkan acara yang digelar di Ibu Kota Daerah Otonomi Guangxi itu lebih beragam, seperti forum khusus untuk negara-negara yang termasuk dalam inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 (Belt and Road) dan para pemimpin muda dari berbagai daerah akan mengawali debutnya dalam pertemuan puncak.

Sementara Forum Pemimpin Bisnis China-ASEAN dan Simposium Kerja Sama Legal Komersial China-ASEAN masih tetap dipertahankan dalam kegiatan tahunan di wilayah selatan daratan Tiongkok itu.

Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018