Kuala Lumpur (ANTARA News - Ringgit Malaysia jatuh ke posisi 4,059 terhadap dolar AS pada Rabu, tingkat terendah dalam tujuh bulan, karena penguatan greenback dan harga minyak yang lebih rendah menekan sentimen mata uang Asia Tenggara.

Xinhua melaporkan, ringgit dibuka lebih rendah terhadap dolar AS di 4,0485 pada Rabu pagi, dan terus menurun ke 4,059 pada sore hari, 0,32 persen lebih rendah dari penutupan hari sebelumnya.

Kepala perdagangan Oanda Asia Pasifik Stephen Innes mengatakan dalam sebuah catatan pada Selasa (17/7) bahwa dolar AS yang lebih kuat dalam menghadapi harga minyak yang jauh lebih rendah menunjukkan bahwa Ringgit harus berjuang untuk mendapatkan daya tarik dan nilai tukar akan tertarik ke sisi atas kisaran saat ini.

"Jika perang perdagangan global meningkat dan harga minyak turun drastis, kita bisa melihat 4,10 hingga mungkin 4,15 pada dolar AS/(ringgit Malaysia) dalam sebuah lompatan," katanya.

Namun, dalam kasus ketegangan atas perdagangan internasional yang mereda dan harga minyak mulai menguat, dia yakin dolar AS akan kehilangan daya tariknya sebagai safe haven.

"Selain itu, pasar dapat melanjutkan fokus pada defisit kembar AS dan risiko politik yang berasal dari pemilihan paruh waktu. Dengan pandangan ini, saya perkirakan dolar AS/ringgit Malaysia akan diperdagangkan lebih dekat ke level 3,85 (pada akhir tahun)," tambahnya.

Dolar AS naik di seluruh papan pada Rabu, setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell tetap optimis pada prospek ekonomi AS, memperkuat pandangan bahwa negara ini di jalur untuk menaikkan suku bunga.

Sementara itu, harga minyak tetap datar pada 71,73 dolar AS per barel pada Rabu karena peningkatan produksi minyak dari AS, Arab Saudi, Rusia, dan permintaan minyak yang lamban tetap menjadi perhatian bagi pasar.

(UU.A026)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018