Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai pertemuan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sangat penting karena memastikan peta konstelasi politik kedepan, namun sayangnya pertemuan yang dijadwalkan hari ini itu batal.
"Sebenarnya disayangkan pertemuan tersebut tertunda, padahal pertemuan itu penting untuk memastikan peta konstelasi politik ke depan. Mudah-mudahan SBY segera sembuh dan bisa melanjutkan pertemuan dengan Prabowo," kata Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Bambang memprediksi Partai Demokrat akan bergabung dengan koalisi yang dipimpin Gerindra sehingga peta kontestasi Pemilu Presiden 2019 semakin jelas yaitu ada dua kubu yang siap bertarung.
Dia melihat ada "chemistry" di antara kedua parpol tersebut terutama pucuk pimpinan Gerindra dan Demokrat adalah berlatar belakang militer.
"Ini hanya pembacaan saya saja karena melihat `chemistry` antara Demokrat dan Gerindra sama-sama militer," ujarnya.
Dia mengatakan dalam politik, komunikasi harus dibangun dan persoalan kalah atau menang itu nomor dua.
Baca juga: Hinca: pertemuan SBY-Prabowo bahas kontestasi pilpres
Sebelumnya SBY direncanakan melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto di kediaman SBY kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (18/7).
Namun Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan pertemuan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diundur waktunya karena SBY dirawat.
"Pertemuan SBY dengan Prabowo diundur karena SBY sedang dirawat di RSPAD sejak 17 Juli 2018," ujar Syarief Hasan dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu.
Syarief tidak menyebutkan SBY menderita sakit, hanya menyatakan SBY kelelahan sehabis mengunjungi Pacitan dan Yogyakarta.
Baca juga: SBY dirawat, pertemuan dengan Prabowo diundur
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018