Semarang (ANTARA News) - Penganugerahan gelar doktor honoris causa (HC) oleh Universitas Diponegoro Semarang kepada Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, Sabtu, diprotes alumnus dan aktivis buruh, Fajar Eibtomo, alumnus Jurusan Teknik Perkapalan Undip sempat diseret lima petugas keamanan ke lapangan tenis, sekitar 30 meter dari halaman Auditorium Undip, tempat upacara penganugerahan. Satpam menggotong Fajar karena ia menolak keluar dari kampus Undip. Aksi ini terjadi beberapa menit sebelum acara dimulai. Selain menyeret Fajar, petugas keamanan juga sempat mengusir wartawan keluar kampus Undip, namun belasan jurnalis tidak mau beranjak dari halaman auditorium. "Jangan bergerombol di sini. Silakan keluar," kata petugas keamanan dengan nada datar. Penganugerahan doktor HC oleh Undip kepada Sutiyoso memang mendapat protes dari sejumlah kalangan. Penolakan itu antara lain berasal dari GMKI Jakarta, PBA PMII, budayawan Benny Susetyo, Pr., Fajroel Rahman, Ignatius Haryanto, dan sejumlah LSM termasuk LBH. Fajar menilai, Sutiyoso tidak pantas mendapat gelar itu karena sering melakukan penggusuran PKL. "Sebagai alumnus Undip, saya tidak bisa menerima itu," katanya. Menurut dia, gelar itu seharusnya diberikan kepada orang yang memperjuangkan kepentingan rakyat. Sutiyoso mendapat gelar HC di bidang Ilmu Ekonomi. Tampak hadir Adnan Buyung Nasution. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007