Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah India meminta Indonesia meninjau kembali kebijakan terkait tarif impor yang dibebankan pada komoditas gula dari negara tersebut.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, seusai acara Forum Perdagangan Gula India-Indonesia di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pemerintah India berharap agar Indonesia dapat menurunkan tarif impor komoditas tersebut, guna meningkatkan daya saing produk gula India.
Gula dari India tidak kompetitif karena tarif impornya mencapai 10 persen. "Sementara bagi pemasok kita yang lain, Australia dan Thailand, tarif impornya masih 5 persen," kata Oke.
Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, mengatakan, India menginginkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara, guna menjaga hubungan bilateral yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, India akan memberikan penawaran yang tentunya dapat menguntungkan bagi Indonesia apabila tarif impor gula dapat diturunkan.
Namun, Rawat mengatakan, belum dapat menjelaskan penawaran yang mungkin akan diberikan, karena semua bergantung pada kebijakan perdagangan dari pemerintah pusat India.
"Tentunya India akan terus terbuka untuk diskusi dan `engagement` untuk menemukan jalan yang menguntungkan bagi Indonesia dan India. Kami tidak mencari keuntungan unilateral, karena hal tersebut tidak dapat menjadi berkelanjutan," jelasnya.
Lebih lanjut, Nurwan menjelaskan, sampai saat ini, pemerintah Indonesia memiliki sikap terbuka, dalam artian tidak membatasi negara mana-mana saja yang memasok gula, selama berorientasi antar bisnis.
"Jadi kita sampaikan kebijakan kita, kebutuhan serta peta kegulaan kita, dan itu potensi bagi mereka yang harus mereka ambil. Mereka harus adaptasikan dengan kita," katanya.
Apabila India memiliki permasalahan terkait tarif, lanjut Oke, hal tersebut bersifat antar pemerintah.
"Kalau mereka ingin tarif impor tersebut diturunkan, maka kita juga minta turunkan tarif dong," katanya.
India sendiri merupakan konsumen terbesar kedua bagi ekspor produk minyak kelapa sawit Indonesia, setelah China.
Adapun tarif impor yang dibebankan pemerintah India bagi minyak kelapa sawit mentah asal Indonesia sebesar 44 persen dan produk turunannya sebesar 54 persen.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018