Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia mengincar 26 medali emas pada kejuaraan khusus untuk pelajar, ASEAN School Games (ASG) 2018 di Shah Alam, Selangor, Malaysia, 20-26 Juni atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu 23 emas.
Saat ini kontingen Indonesia sudah siap untuk bertanding dan secara resmi telah dilepas oleh Menpora Imam Nahrawi di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa. Kontingen sendiri akan bertolak menuju Negeri Jiran ini pada Kamis (19/7).
"Kita pernah menjadi juara umum di ASG Brunei Darussalam. Kalian harus berangkat dengan semangat besar. Semoga mampu menjadi juara umum," kata Menpora Imam Nahrawi di sela pelepasan atlet.
Menpora berharap atlet yang diberangkatkan bisa meraih hasil yang terbaik karena peluang sangat terbuka. Apalagi dengan prestasi terbaik bakal membawa ke jenjang kejuaraan yang levelnya lebih tinggi.
Pada kejuaraan tahunan ini, kontingen Indonesia akan bersaing dengan atlet pelajar terbaik di sepuluh negara di Asian Tenggara. Ada delapan dari 10 cabang yang diikuti yaitu atletik, renang, bulu tangkis, sepak takraw, bola voli, basket, senam dan squash.
Dari sembilan cabang olahraga yang diikuti, renang bakal menjadi tumpuan untuk mendulang emas karena pada ASG 2017 di Singapura mampu meraih 20 emas. Khusus untuk di Malaysia, tim renang ditarget mampu menyumbang 15 medali emas.
Dengan 26 emas, kontingen Indonesia berharap biasa finis di puncak klasemen. Tuan rumah Malaysia, Thailand dan Vietnam jelas bakal menjadi pesaing ketat. Namun, Indonesia telah bersiap diri untuk bersaing pada kejuaraan tahunan khusus pelajar ini.
Pada ASG 2018, kontingen Indonesia berkekuatan 189 orang yang terdiri dari 158 atlet dan 31 atlet. Selain itu juga didukung puluhan orang tim teknis. Untuk persiapan, semua atlet digembleng dibeberapa titik termasuk di SKO Ragunan Jakarta.
"Atlet yang dikirim adalah hasil binaan PPLP. ASG merupakan kejuaraan yang tepat untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya," kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mulyana.
Kejuaraan khusus pelajar ini tidak hanya prestasi olahraga saja yang menjadi target. Selain itu juga untuk mencari jam terbang sebelum naik level untuk tingkat Asia maupun dunia. Selain itu juga untuk mengenal budaya masing-masing negara peserta.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018