Kita kan perlu memasukkan dana dari luar ke dalam negeri."

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) menilai pemerintah optimistis divestasi Freeport dapat berjalanlancar melalui pembicaraan lebih lanjut di tingkat menteri, setelah penandatanganan perjanjian pendahuluan (heads of agreement/HOA) oleh PT Inalum, Freeport McMoran Inc. dan Rio Tinto.

"Jadi, prinsipnya sudah disetujui di HO. Tinggal dirincikan, artinya itu nanti urusan staf. Ini kan urusan menteri, HOA, kemudian perjanjian-perjanjiannya itu nanti pengacara dan macam-macam terlibat, negosiasi dan rincian lainnya. Jadi, optimistis bisa. HOA itu bisa jalan," kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa.

Selain itu, ia mengemukakan bahwa pekerjaan tambang di Freeport adalah proyek berkelanjutan sehingga perjanjian investasi yang sudah dilakukan sebelumnya dapat diperbarui lagi melalui HOA tersebut.

"Ini bukan barang green field, bukan barang yang baru mulai dibangun. Jadi, begitu diambil, tahun depannya sudah ada penghasilannya, walaupun sudah ada perjanjian-perjanjian mungkin reinvestasi lagi. Artinya, tidak meragukan lagi bahwa ini jalan,"ujarnya.

Terkait keterlibatan 11 bank asing dalam perjanjian awal tersebut, Wapres mengatakan hal itu diperlukan agar tidak muncul masalah mengenai neraca pembayaran apabila menggunakan bank milik Pemerintah.

"Kita kan perlu memasukkan dana dari luar ke dalam negeri. Kalau dari sini diambil 3 hingga 4 miliar dolar AS, maka bisa masalah nanti kita punya neraca pembayarannya," katanya.

Inalum, FCX dan Rio Tinto telah melakukan penandatanganan Pokok-Pokok Perjanjian terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasoi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia ke Inalum. Kepemilikan Inalum di PTFI setelah penjualan saham dan hak tersebut menjadi senilai 51 persen dari semula 9,36 persen.

Pokok-Pokok Perjanjian tersebut selaras dengan kesepakatan pada 12 Januari 2018 antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provisi Papua, dan Pemerintah Kabupaten Mimika, di mana pemerintah daerah akan mendapatkan saham sebesar 10 persen dari kepemilikan saham PTFI.

Dalam perjanjian tersebut, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar 3,85 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk membeli hak partisipasi dari Rio Tinto di PTFI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama, yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI. Para pihak akan menyelesaikan perjanjian jual beli ini sebelum akhir 2018.

Baca juga: Presiden: kesepakatan mengenai Freeport kemajuan besar
Baca juga: Jonan: Pengelolaan limbah syarat mutlak perpanjangan Freeport
Baca juga: Proses divestasi saham Freeport Indonesia telah dicapai

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018