Keduanya membahas sejumlah isu termasuk ketegangan di semenanjung Korea dan situasi di Suriah saat KTT pertama mereka itu, kata Putin di sebuah konferensi pers gabungan.
“Saya menilai (perundingan) tersebut sangat sukses dan bermanfaat,” ungkap Putin, yang menuji suasa jujur dan formal dalam KTT itu.
Dia mengatakan Trump membahas tuduhan intervensi Rusia dalam pemilu AS.
“Saya harus mengulang apa yang sudah saya sampaikan beberapa kali sebelumnya, negara Rusia tidak pernah mengintervensi dan tidak berencana mengintervensi urusan dalam negeri Amerika Serikat,” ujar Putin.
“Sudah jelas bagi setiap orang bahwa hubungan bilateral mengalami periode sulit. Namun, tidak ada alasan objektif untuk kesulitan, suasana tegang ini,” katanya.
Putin menyarankan jaksa khusus Robert Mueller, mantan direktur FBI yang mencari gangguan dalam pemungutan suara November 2016, mengirimkan permintaan kepada Moskow untuk mewawancarai orang Rusia yang dicurigai ikut campur.
Menanggapi pertanyaan tentang apakah ia menginginkan Trump memenangkan pemilu, Putin mengatakan ya, karena pengusaha itu telah berjanji untuk meningkatkan hubungan antara Washington dan Moskow.
Putin memuji kerja sama antara dinas keamanan Rusia dan AS, seraya menambahkan bahwa dia mendukung kerja sama lanjutan dalam perang melawan teror dan menjamin keamanan dunia maya.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan secara terpisah bahwa pembicaraan itu lebih baik dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor-kantor berita Rusia. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Baca juga: Putin ajukan kerja sama dengan Trump terkait minyak dan gas serpih
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018