Jakarta (ANTARA News) - Delapan anak buah kapal asal Indonesia termasuk di antara 25 dari 27 kru kapal yang berhasil diselamatkan dari kapal ikan Dorneda yang tenggelam di Samudera Atlantik menurut siaran pers KBRI Buenos Aires, Senin.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Buenos Aires menerima informasi dari Kementerian Luar Negeri dan Agama Argentina bahwa Kapal Ikan Dorneda berbendera Spanyol tenggelam di Samudera Atlantik pada 12 Juli 2018.
Setelah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Agama Argentina, KBRI mendapat informasi bahwa pihak Angkatan Laut Argentina, Pusat Koordinasi Penyelamatan Maritim (MRSC) yang berbasis di Pangkalan Laut Belgrano, Argentina, pada 10 Juli 2018 pukul 10.00 malam waktu setempat mendapati radio suar darurat (EPIRB) yang diaktifkan oleh kapal ikan Dorneda.
"Kapal tersebut berada sekitar 308 mil laut dari kota pelabuhan Comodoro Rivadavia. Dua kapal terdekat, Beagle I dan Farruco kemudian diperintahkan untuk mendatangi lokasi kapal Dorneda," demikian penjelasan Kementerian Luar Negeri Argentina kepada KBRI Buenos Aires.
Kapal Beagle I, yang kemudian membawa sembilan kru kapal yang selamat, termasuk satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal Dorneda, menuju Pelabuhan Mar del Plata di Argentina pada Minggu (15/7) sore hari.
Sementara tujuh anak buah kapal asal Indonesia lain yang selamat akan dibawa oleh kapal Farruco berbendera Spanyol menuju ke Pelabuhan Montevideo di Uruguay bersama 16 kru kapal yang diselamatkan. Kapal itu juga diperkirakan tiba di Montevideo pada Minggu (15/7).
KRBI Buenos Aires masih berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk otoritas di Argentina dan Uruguay, untuk membantu pemulangan WNI yang selamat dalam musibah itu kembali ke Indonesia.
"Keselamatan WNI di luar negeri adalah prioritas dan salah satu tugas utama KBRI Buenos Aires," ujar Duta Besar RI untuk Argentina Niniek Kun Naryatie.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam misi penyelamatan awak kapal tersebut," lanjut Dubes RI.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018