"Pembenahan arena untuk Asian Games 2018 merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), sementara Penyelanggara Asian Games 2018 (INASGOC) hanya pengguna saja," kata M Iriawan di sela monitoring dan evaluasi (monev) ke Stadion Patriot Chandrabaga Bekasi, Senin.
Menurut dia, sebagai tuan rumah harus berkontribusi sesuai kemampuan dalam pembenahan arena berbagai cabang olahraga Asian Games yang belum 100 persen rampung. "Karena memang tidak ada anggaran untuk kita," katanya.
Iriawan mencontohkan, arena cabang olahraga sepak bola di Bekasi yang masih menyisakan sekitar 19 persen pengerjaannya, harus dipercepat dan harus tuntas sebelum Asian Games bergulir pada 14 Agustus 2018.
Upaya swadaya pemerintah daerah yang bisa dilakukan, katanya, di antaranya pengecatan sejumlah dinding stadion yang kusam, pemasangan papan informasi petunjuk arah menuju arena hingga pembersihan stadion.
"Kalau pengerjaan rumput lapangan, papan skor, ruang kerja wartawan dan lainnya adalah urusan Kementerian PUPR. Kita bisa berkontribusi untuk kegiatan yang sifatnya finishing saja karena waktunya sudah sangat mepet," katanya.
Iriawan mengatakan, pemerintah daerah hanya memiliki sisa waktu 20 hari untuk merampungkan seluruh persiapan arena Stadion Patriot Kota Bekasi.
Oleh karena itu, ia meminta peran aktif seluruh aparatur di daerah tuan rumah Asian Games untuk berkontribusi menyukseskan acara tersebut.
"Yang saya tahu, banyak sekali mata anggaran di pusat yang dicoret untuk kegiatan Asian Games 2018 ini. Mari kita di daerah turut berkontribusi aktif, saya akan cek lagi ke Bekasi pada 4 Agustus 2018 untuk memastikan semuanya berjalan baik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Budaya Kota Bekasi Tedi Hafni mengatakan sedang mempersiapkan ribuan aparatur di lingkup pemerintah setempat untuk dikerahkan melakukan pembersihan stadion.
"Kami akan adakan program `grebeg stadion` untuk bersih-bersih menggunakan sapu dan alat lainnya. Seluruh aparatur akan kami kerahkan mulai Jumat (20/7)," katanya.
Tedi mengatakan, Dinas Olahraga dan Budaya hanya bisa berkontribusi secara tenaga karena tidak memiliki alokasi anggaran untuk persiapan Asian Games 2018.
"Anggaran semuanya dipegang Kemen PUPR, untuk pembelian cat saja kita tidak ada. Kemungkinan hanya tenaga yang bisa kita berikan," tuturnya.
Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah menambahkan alokasi dana untuk menyukseskan Asian Games bisa saja dilakukan melalui permintaan hibah atau sumbangan dari pihak swasta.
"Kalau anggaran bisa saja kita alokasikan dari dana hibah atau sumbangan CSR (Pertanggungjawaban sosial perusahaan)," katanya.
Baca juga: Pembenahan Stadion Patriot capai 89 persen
Baca juga: Stadion Bekasi dilengkapi papan skor seharga Rp1 miliar
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018