Moskow (ANTARA News) - Pelatih Kroasia Zlatko Dalic mengatakan para pemainnya semestinya bangga terhadap laju sensasional mereka di Piala Dunia dan penampilan mereka di final pada Minggu, meski kalah 2-4 dari Prancis di Stadion Luzhniki.
Para pemain Kroasia mendapatkan "standing ovation" dari para penggemar mereka setelah tampil baik saat melawan Prancis selama 90 menit, mendominasi sebagian besar jalannya pertandingan namun harus kemasukan gol bunuh diri, penalti yang dihadiahkan VAR, dan dua gol cepat.
Pria 51 tahun itu mengumpulkan para pemainnya di lingkaran tengah lapangan dan mengatakan kepada bahwa mereka semestinya tidak menilai kekalahan ini sebagai kegagalan.
"Tentu saja, kami sedih, namun saya mengatakan kepada mereka, "angkat kepala kalian. Anda tidak memiliki alasan untuk merasa tidak puas, Anda telah memberikan segalanya, dan Anda harus bangga terhadap penampilan Anda di turnamen ini," ucapnya pada konferensi pers.
"Tegakkan dagu kalian anak-anak, jika seseorang menyebut kami untuk menjadi runner up pada awal turnamen, itu akan fantastis."
""Terkadang di sepak bola Anda kalah, itulah sepak bola, namun kami bermartabat dalam kemenangan-kemenangan kami dan kami harus bermartabat dalam kekalahan, kami harus menghormati skornya," itulah pesan kepada para pemain saya."
Kroasia mampu bangkit dari tertinggal satu gol di tiga pertandingan mereka sebelumnya, membuka jalan mereka untuk melalui enam perpanjangan waktu dan dua adu penalti untuk menuju final -- bermain dengan penampilan yang lebih baik daripada Prancis pada sebagian besar jalannya pertandingan.
Mereka kembali tertinggal terlebih dahulu pada Minggu ketika Ivan Perisic melepaskan tembakan menyudut pada babak pertama, namun mereka tertinggal 1-4 ketika Mario Mandzukic menghukum kesalahan kiper Hugo Lloris pada menit ke-69 untuk menebus kesalahan sebelumnya di mana ia mencetak gol bunuh diri.
Dalic berpikir bahwa gol bunuh diri di menit ke-18 dan penalti Prancis, yang dihadiahkan tujuh menit sebelum turun minum untuk "handball" Perisic setelah wasit melihat rekaman televisi, merupakan titik balik.
"Saya tidak berbicara mengenai para wasit namun mari saya katakan satu hal: di final Piala Dunia, Anda tidak memberikan penalti semacam itu," ucapnya.
"Namun itu sama sekali tidak mengecilkan kemenangan Prancis. Mungkin kami sedikit tidak beruntung, namun pada enam pertandingan pertama kami mendapat banyak keberuntungan."
"Itu mungkin permainan terbaik yang kami mainkan di turnamen namun... melawan tim berkualitas seperti Prancis, Anda tidak dapat kemasukan empat gol."
Bagus untuk sepak bola
Dalic mengatakan menurutnya secara keseluruhan VAR bagus untuk sepak bola.
"Jangan mengambil hal ini seolah-olah saya mengatakan sesuatu yang buruk mengenai wasit," tambahnya.
"Saya menghormati wasit, ia membuat keputusan yang ia pikir tepat. Pada VAR, ketika hal itu menguntungkan Anda maka itu bagus, ketika hal itu merugikan Anda itu buruk."
Dalic, yang mengambil alih timnas sembilan bulan silam, ketika Kroasia kelihatannya tidak dapat lolos ke Piala Dunia, mengatakan dirinya akan memerlukan waktu untuk mempertimbangkan masa depannya.
"Merupakan pekerjaan yang indah dengan para pemain (namun) saya tidak pernah mengambil keputusan dalam semalam," ucapnya. "Saat ini saya tidak berpikir mengenai apapun, hanya pulang dengan selamat ke Kroasia."
Dalic mengatakan kesuksesan tim mewakili negara yang hanya berisi empat juta jiwa memperlihatkan apa yang dapat dilakukan dengan impian dan banyak kerja keras.
"Saya bangga terhadap para pemain saya, saya bangga terhadap tim saya, saya bangga terhadap negara saya," pungkasnya, meninggalkan ruang konferensi pers dengan mendapat tepuk tangan meriah, demikian Reuters.
(Uu.H-RF/I015)
Pewarta: Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018