Paul Pogba dan kawan-kawan sesuai data di FlFA, menang dengan skor 4-2. Gol pembuka pertandingan bergengsi ini adalah gol bunuh diri pemain Kroasia, Mario Mandzukic pada menit 18. Namun, beberapa saat kemudian tim dari pecahan Yugoslavia yaitu Ivan Perisic itu mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Gol Prancis berikutnya dicetak Antoine Griezmann melalui titik pinalti. Penentuan pinalti sendiri terlebih dahulu dilihat melalui VAR. Dengan adanya tambahan gol, tim Prancis menambahkan tekanan hasilnya dua gol tecipta lewat Paul Pogba dan Kylian Mbappe yang sama-sama tercipta dari luar kotak penalti.
Meski demikian Kroasia tidak patah semangat sehingga bisa mendapatkan gol hiburan dari Mandzukic yang memanfaatkan blunder kiper Hugo Lloris. Dengan tambahan gol ini membuat kedudukan akhir pertandingan menjadi 4-2 untuk kemenangan Prancis.
"Prediksi saya tadi Prancis menang 2-1 atas Kroasia. Ternyata hasilnya cukup bagus yaitu 4-2," kata Menpora Imam Nahrawi usai pertandingan.
Menurut dia, kemenangan Prancis atas Kroasia merupakan hasil kerja keras oleh tim dan apalagi juara dunia Piala Dunia 1998 memiliki pemain yang kemampuannya merata di semua lini. Gol bunuh diri dari Mario Mandzukic ternyata sangat memacu semangat pemain Prancis. Terbukti setelah itu permainan seimbang.
"Prancis bermain dengan sabar. Tidak kaget jika hasilnya seperti itu. Kami ucapkan selamat kepada Prancis yang menjadi juara dunia 2018 setelah di final mampu memetik kemenangan dari Kroasia," kata pria kelahiran Bangkalan Madura itu.
Raut kebahagian sangat terlihat saat jagoan menpora menang. Teriakan dukungan dari suporter yang memadati halaman Kemenpora menambah suasana lebih meraih. Apalagi nonton bareng ini disuguhi berbagai macam makanan terutama umbi-umbian dan kacang.
Menpora berharap apa yang diraih Prancis bisa memotivasi timnas Indonesia untuk lebih berkembang sehingga mampu bersaing dengan timnas yang ada di Asia. Tampil di piala dunia memang menjadi tujuan semua timnas dari seluruh dunia termasuk Indonesia.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018