Sleman (ANTARA News) - Petugas kepolisian bersenjata lengkap hingga Minggu sore masih berjaga di RS Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta di Jalan Yogya-Solo, Kalasan, Kabupaten Sleman.
"Jenazah tiga terduga teroris masih berada di sini, belum dipindahkan atau diambil pihak keluarga," kata seorang petugas di RS Bhayangkara yang tidak mau disebut namanya.
Dari pemantauan di lokasi RS Bhayangkara, penjagaan ketat oleh personel dari Polda DIY dilakukan di pintu masuk dan di depan Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara.
Selain itu, garis polisi yang di pasang di depan Instalasi Kedokteran Forensik juga belum dicopot.
Di depan Instalasi Kedokteran Forensik juga mendapat pengamanan sejumlah personel polisi bersenjata lengkap dengan rompi hitam dan helm serta petugas tidak berseragam.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Yulianto menyebutkan tiga terduga teroris yang terlibat baku tembak dengan Densus 88 Anti Teror di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Kabupaten Sleman Sabtu sore terindikasi tewas dalam kejadian tersebut.
"Tiga terduga teroris terindikasi tewas dalam kejadian tersebut, namun untuk kepastiannya masih menunggu hasil dari Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta," kata Yulianto.
Menurut dia, di pihak petugas Densus 88 ada dua personel yang terluka karena adanya perlawanan dari kelompok teoris tersebut.
"Ada dua anggota Densus 88 yang terluka karena sabetan senjata tajam, satu orang luka di pinggang dan satunya lagi luka di lengan," ucapnya.
Baca juga: Jasad terduga teroris masih di RS Bhayangkara
Ia mengatakan, penangkapan terhadapa tiga terduga teroris ini terkait dengan penangkapan di Mlati,?Sleman dan Bantul beberapa hari lalu.
"Ketiganya ini kemudian dipantau pergerakannya, namun saat akan dilakukan penangkapan ketiganya melakukan perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam," ujarnya.
Yuli mengatakan, dalam kejadian ini petugas menyita barang bukti berupa satu senjata api jenis pistol dan senjata tajam.
Baca juga: Pria mengaku teman kuliah terduga teroris datangi RS Bhayangkara
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018