Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada Jumat petang kembali bergerak dua arah dan ditutup turun tipis menjadi 2.269,791 karena mengikuti bursa regional. IHSG ditutup turun 1,063 poin atau 0,05 persen menjadi 2.269,791, sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 0,099 poin ke posisi 470,220. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News, Jumat, mengatakan bahwa pergerakan indeks BEJ masih searah dengan bursa Asia, karena masih khawatir terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS) yang belum stabil. "Walaupun bursa AS menguat, namun para pelaku pasar masih khawatir terhadap ekonomi AS sehingga IHSG bergerak dua arah," katanya. Dia juga mengungkapkan bahwa kondisi dari dalam negeri masih baik, seperti makro ekonomi, serta kinerja emiten yang masih mendorong saham-saham unggulan menguat, sehingga indeks LQ45 masih menguat. "Namun, karena banyaknya saham lapis kedua yang turun membuat IHSG turun di perdagangan sore," ujarnya. Pada perdagangan akhir pekan ini saham yang turun mendominasi pasar dibanding yang naik, yakni 131 jenis lawan 63, sedangkan 53 tidak berubah harganya dan 149 saham tidur dari 396 efek yang dicatatkan di BEJ. Volume perdagangan mencapai 4,539 miliar saham dengan nilai Rp2,870 triliun. Posisi investor asing masih `net buy` (beli netto) mencapai Rp82,508 miliar. Turunnya IHSG dipimpin melemahnya saham Bumi Resources (BUMI) Rp25 menjadi Rp2.500, Bakrie Brothers (BNBR) terkoreksi Rp10 ke level Rp270, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp10 ke posisi Rp270 dan Central Proteinaprima (CPRO) tertekan Rp10 ke posisi Rp490. Sedangkan, naiknya saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rp250 menjadi Rp10.200, Telkom (TLKM) terdorong Rp50 ke Rp10.900 dan Indosat (ISAT) menambah Rp150 ke harga Rp7.300 menahan indeks tidak turun tajam. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007