Jakarta (ANTARA News) - Mabes Polri telah menyiapkan 450 polisi yang siap bergabung dengan pasukan perdamaian internasional untuk mengamankan Sudan yang telah dilanda konflik dalam beberapa tahun terakhir ini. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sisno Adiwinoto di Jakarta, Jumat mengatakan personel yang akan dikirimkan itu telah mendapat berbagai pelatihan agar dapat mengemban misi perdamaian di negara tujuan. "Polri menyiapkan polisi terpilih ini setelah mendapat pemberitahuan dari Departemen Luar Negeri yang berencana mengirimkan polisi ke negara yang tengah dilanda konflik," katanya. Sebelumnya, Menlu Hassan Wirajuda menyatakan Indonesia tengah mempertimbangkan pengiriman sekitar 100 hingga 150 orang polisi sipil. Dewan Keamanan PBB, Selasa (31/7) mengesahkan resolusi untuk mnggelar 26.000 tentara dan polisi ke Darfur, sebagai upaya melindungi warga sipil dan mengakhiri kekerasan di wilayah barat Sudan yang luas dan kering itu. Operasi gabungan PBB-Uni Afrika itu diperkirakan akan menelan biaya lebih dari dua miliar dolar AS pada tahun pertama, dengan tujuan menghentikan kekerasan di Darfur, tempat lebih dari 2,1 juta orang diusir ke kamp dan diperkirakan 200.000 orang tewas selama empat tahun terakhir. Sekjen PBB, Ban Ki-moon, melukiskan resolusi itu sebagai "bersejarah" dan minta negara-negara anggota untuk memberikan tentara yang "cakap" secara cepat. Berdasarkan Bab 7 Piagam PBB pengiriman pasukan itu dimungkinkan untuk digunakan bagi bela diri, guna menjamin gerakan bebas pekerja kemanusiaan dan untuk melindungi warga sipil yang mendapat serangan. Namun resolusi itu, yang diperlunak beberapa kali, tidak lagi membolehkan pasukan baru tersebut untuk menyita dan mengatur senjata tidak sah. Sekarang mereka hanya dapat mengawasi senjata itu. Inggris dan Prancis adalah sponsor penting resolusi itu. Secara khusus, naskah itu mensahkan sebanyak 19.555 personel militer dan 6.432 polisi sipil.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007