Sleman (ANTARA News) - Sebelum kejadian baku tembak Densus 88 Antiteror dengan kawanan terduga teroris di Jalan Kaliurang Km 9, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sabtu sore, seorang terduga sempat menyandera satu orang warga dan merampas satu unit truk.
"Sebelum terjadi baku tembak, satu pelaku sempat menyandera Sulis Khusnul Qotimah (35) dan merampas truk yang melintas di kampung," kata Biworo warga setempat Minggu dini hari.
Menurut dia, korban penyanderaan adalah kakak iparmya sendiri saat sedang duduk-duduk di depan rumahnya.
"Kakak saya disandera salah satu pelaku yang berbaju hitam cukup lama,," kata Biworo.
Ia mengatakan, kakak iparnya berhasil meloloskan diri dari sandera pelaku setelah berontak dan kemudian diselamatan anggota polisi berpakaian preman.
"Sebelum menyandera kakak ipar saya, satu pelaku terlebih dahulu menyandera truk. Truk tersebut dikemudikan dari arah utara, kemudian belok ke kiri ke rumah warga dan menabrak dua motor. Saat truk berhenti, supir yang disandera berhasil menyelamatkan diri," katanya
Menurut dia, setelah truk menabrak garasi milik warga, terduga teroris ini lantas keluar truk dan menyandera kakak iparnya Sulis yang sedang berada di halaman rumahnya.
"Pelaku langsung memegang tangan kiri Sulis dan mengalungkan celurit hingga berjam-jam," katanya.
Biworo mengaku dirinya tidak melihat langsung kejadian tersebut, namun kakak iparnya Sulis yang bercerita kepadanya.
"Kakak saya cerita berhasil menyelamatkan diri setelah menyodok pelaku menggunakan tangan kirinya, kemudian ada dua orang polisi berpakaian bebas menyelamatkannya dan melumpuhkan pelaku. Kakak ipar saya kemudian lari menuju lapangan futsal," katanya.
Ia mengatakan saat menyelamatkan diri, Sulis juga sempat terjatuh hingga mengalami luka-luka.
"Sebelum melarikan diri, terduga teroris tersebut sempat menanyakan keberadaan kawannya yang menggunakan sepeda motor," katanya.
Biworo mengatakan, kondisi di lokasi pascabaku tembak, ada satu mobil Agya merah milik kakak iparnya pecah di bagian kaca dan tampak seperti bekas proyektil.
"Beberapa bagian rumah kakak saya juga rusak dan pecah kaca. Demikian juga dengan beberapa rumah warga yang tampak pecah," katanya.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yulianto mengatakan tiga orang terduga teroris tewas dalam baku tembak tersebut.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018