Wakil Bupati dalam sambutannya mengatakan ke-225 pebalap dari dalam dan luar negeri itu akan mengikuti 16 kelas perlombaan, mulai usia 5-6 tahun hingga kategori elite men dan elite women. Mereka akan berlaga selama dua hari hingga Minggu (15/7).
Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dalam siaran pers Pemkab Banyuwangi menilai pelaksanaan lomba tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
"Kami juga menjadikan ajang ini sebagai sosialisasi Asian Games 2018. Kami sampaikan ke publik bahwa Indonesia menjadi tuan rumah ajang bergengsi Asian Games," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelatih tim balap sepeda Indonesia Dadang Haries Purnomo mengatakan pada balapan yang telah masuk kalender rutin Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) ini Indonesia menerjunkan lima peserta terbaiknya yang akan berlaga dalam dua kelas bergengsi yang dilombakan.
Kelima pebalap itu adalah Toni Syarifudin, I Gusti Bagus Saputra, Rio Akbar, Cupi Novianti dan Wiji Lestari. Tak ada nama sang megabintang Elga Kharisma dalam daftar itu karena dia pindah ke nomor track setelah mengalami cedera pinggang Januari 2018.
Tanpa Elga, kata dia, tim putri Indonesia bertumpu harapan kepada Cupi dan Wiji, sedangkan untuk putra, Indonesia harus memilih dua di antara tiga pebalap andalan, yaitu Bagus, Toni dan Rio.
"Banyuwangi International BMX Competition ini adalah ajang terakhir untuk try in kami. Setelah ini kami akan kembali ke Jakarta dan fokus di sana. Selanjutnya kami akan memperbanyak teknis dan strategi yang akan kami pakai di sirkuit nanti," katanya.
Menurut Dadang, tim pelatih masih menimbang siapa dua di antara ketiga pebalap andalan putra Indonesia yang akan bertarung di Asian Games 2018 nanti.
"Kami memang sudah menentukan. Tapi kami butuh (pebalap) cadangan. Apalagi BMX peluang untuk cedera lebih tinggi daripada nomor yang lain," kata Dadang.
Baca juga: Rio Akbar juara Asia BMX 2018 di Thailand
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
