Palembang (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan lima dari 14 arena (venue) Asian Games ke-18 di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Kelima venue yang diresmikan adalah arena menembak (shooting range), dayung (Jakabaring Rowing dan Canoeing Regatta Course), skatepark, voli pantai dan bowling center.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia siap menyambut penyelenggaran Asian Games 2018. "Saya ucapkan selamat datang di Indonesia kepada sekitar 16 ribu atlet dan official dari 45 negara," kata Presiden Jokowi.
Progres pembangunan dan renovasi 14?arena?dan fasilitas pendukung Asian Games 2018 di JSC sudah 99 persen rampung dan tengah penyelesaian akhir.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, lima arena yang diresmikan, tiga di antaranya yakni arena menembak, dayung dan skateboard dibangun oleh Kementerian PUPR.
"Secara keseluruhan anggaran Kementerian PUPR yang dikeluarkan untuk pembangunan, renovasi, dan penataan kawasan JSC adalah Rp623,66 miliar," kata Basuki.
Selain meresmikan venue, Presiden Jokowi juga membuka Kejuaraan Nasional Perahu Naga Piala Presiden 2018.
Kejurnas diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) dan menjadi salah satu agenda tes di arena dayung menyambut Asian Games ke-18.
Kejurnas ini diikuti oleh 619 peserta yang berasal dari 17 provinsi dan empat kontingen TNI/Polri. Nomor lomba yang akan dipertandingkan adalah 500 m dan 200 m untuk putra dan putri.
"Untuk kedua nomor lomba tersebut kami targetkan meraih dua emas saat Asian Games 18 yang akan datang," kata Menteri Basuki.
Sebelum peresmian, Presiden Jokowi bersama Menteri Basuki mencoba mendayung bersama beberapa atlet dayung perahu naga sejauh lebih kurang 300 meter.
Menteri Basuki yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Bidang Sarana dan Prasarana Asian Games ke-18 menyatakan arena dayung telah mendapatkan pengakuan sebagai yang terbaik di Asia menurut Olympic Council of Asia (OCA).
"Bahkan, menurut Presiden Konfederasi Canoe Asia (ACC) Shoken Narita, venue dayung ini yang terbesar dan terbaik di dunia," kata Menteri Basuki.
Biaya pembangunan venue dayung terdiri atas konstruksi arenanya atau Jakabaring Rowing and Canoeing Regatta Course sebesar Rp136 miliar dan pembangunan Embung Jakabaring (3,1 juta m3) dengan biaya Rp140 miliar. Venue Dayung memiliki lintasan dengan lebar seluas 200 meter dan panjang 2200 meter dan kedalaman lima meter.
Selain itu, dilengkapi tribun penonton dengan kapasitas 2.144 kursi, menara "start-finish" dan penataan kawasan sekitar arena.
Biaya pembangunan dan renovasi arena menembak mencapai Rp75,18 miliar. Arena skateboard juga telah selesai pengerjaannya. Pembangunan arena seluas 2.460 m2 dilakukan selama 120 hari sejak 6 Maret 2018 hingga 3 Juli 2018 senilai Rp3,3 miliar.
Kemudian, untuk arena voli pantai, pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Kementerian PUPR memberikan dukungan berupa pembangunan tribun VIP Arena Voli Pantai yang terdiri dari tiga lantai berkapasitas 478 orang.
Selain itu, kata Basuki, pihaknya sesuai penugasan yang diberikan oleh Presiden Jokowi, telah menyelesaikan penataan kawasan berupa plaza, pedestrian dan ruang terbuka hijau, serta pembangunan lima tower Wisma Atlet berikut lansekap, lift dan furnitur untuk menampung tambahan 1000 atlet dan ofisial.
"Ini melengkapi tiga tower Wisma Atlet yang sudah berfungsi untuk lebih kurang 1000 atlet dan ofisial," kata Basuki.
Total anggaran untuk perbaikan dan penggantian furnitur wisma atlet itu sebesar Rp185 miliar terdiri dari pembangunan tiga tower 2015 senilai Rp65 miliar dan dua tower tahun 2016 senilai Rp49 miliar.
Kemudian, pembuatan fasilitas Rusunami Rp30 miliar, furnitur untuk lima tower rusunawa baru Rp15 miliar, furnitur tiga tower rusunawa lama Rp20 miliar dan penyediaan pemanas air senilai Rp7 miliar.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018