Kunjungan yang difasilitasi Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) di Medan itu dipimpin Wakil Presiden Eksekutif "Overseas Private Investment Coorporation" (OPIC) David Bohigian yang merupakan mantan Asisten Menteri Perdagangan AS.
Dalam kunjungan itu, Sekretaris Perusahaan PT Pelindo 1 M Eriansyah menjelaskan bahwa pembangunan sisi laut Pelabuhan Kuala Tanjung telah selesai 100 persen.
Sedangkan untuk sisi darat, pembangunannya telah melebihi 90 persen dan akan diselesaikan secepat mungkin dalam waktu dekat.
Wakil Presiden Eksekutif OPIC David Bohigian mengatakan, AS memiliki banyak agenda untuk menjalin kerja sama bisnis dan investasi dengan Indonesia.
Keseriusan AS itu telah dibuktikan dengan pertemuan bersama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjatan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Thomas Lembong untuk mengkaji berbagai peluang investasi.
Investor AS sedang mengerjakan beberapa proyek di Indonesia, salah satunya adalah proyek pembangkit listrik tenaga angin di Sidrap, Sulawesi Selatan yang telah diresmikan presiden Joko Widodo.
Baca juga: China lirik proyek Kuala Tanjung Tahap II
Karena itu, kunjungan dan peninjauan ke Pelabuhan Kuala Tanjung itu bukan suatu kebetulan, melainkan untuk melihat secara langsung perkembangannya guna mendukung agenda peningkatan kerja sama perdagangan.
Apalagi AS juga menginginkan terwujudnya fungsi Selat Malaka yang terbuka dan bebas dalam mendukung kelancaran perdagangan internasional.
Dalam kunjungan tersebut, pihaknya juga ingin menyoroti proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu untuk mendukung penggunaan infrastruktur berkelas dunia.
Dari kunjungan itu, pihaknya merasa senang karena pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tetap mempedomani standar ramah lingkungan. "Apalagi kami melihat ada kapal nelayan di sekitar pelabuhan," katanya.
David Bohigian juga berharap agar jumlah tenaga ahli di pelabuhan tersebut ditingkatkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur di masa depan.
Baca juga: Pembiayaan proyek Kuala Tanjung membengkak jadi Rp4 triliun
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018