Jakarta (ANTARA News) - Analis dari firma Bernstein, Tony Sacconaghi Apple kurang berinvestasi untuk inovasi teknologi, meskipun perusahaan tersebut tahun lalu menggelontorkan dana 12,7 juta dolar untuk riset dan pengembangan.
Dikutip dari laman Phone Arena, Sabtu, besaran uang yang dihabiskan Apple untuk riset dan pengembangan tahun lalu lebih besar dibandingkan investasi untuk produk baru periode 1998-2011, di mana mereka menghasilkan iPhone, iPad dan iPod.
Menurut Sacconaghi, Apple hanya menghabiskan 2 persen dari free cash flow mereka untuk riset, sementara perusahaan lain yang sekelas dengan mereka mengeluarkan 25 persen. Free cash flow adalah jumlah yang dihasilkan perusahaan yang dihitung setelah belanja modal, misalnya untuk gedung dan peralatan.
Apple menghabiskan 5,1 persen dari pendapatan mereka untuk riset dan pengembangan, tapi, perusahaan teknologi lainnya yang menghasilkan margin kotor sebesar Apple (38 persen), mengeluarkan 10 persen untuk riset. Sacconaghi berpendapat Apple perlu menggandakan investasi untuk riset agar bisa menyamai perusahaan lainnya.
Apple tergolong berpenghasilan besar di antara 10 raksasa teknologi di Amerika Serikat, namun, menduduki peringkat keenam untuk pengeluaran di bidang riset dan pengembangan.
Peningkatan belanja untuk riset diharapkan sejalan dengan inovasi produk yang dihasilkan, namun, Apple memerlukan perawatan yang signifikan agar bagian riset mereka dapat terus mengembangkan produk dan layanan.
Baca juga: Apple janjikan performa lebih cepat di Macbook Pro terbaru
Baca juga: Cara pakai USB Restricted Mode di iPhone
Baca juga: Apple akan hentikan produksi iPhone X dan SE?
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018