Susi, yang mendaftar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Pandu Mandiri pada 2015, mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang berlangsung di SMA 1 Pangandaran, pada 11-13 Mei 2018.
Asisten pribadinya, Fika Fawzia, menuturkan lewat akun Istagramnya pada Jumat malam bahwa Susi dinyatakan lulus pada 7 Juni. Dia juga mengungkapkan perjalanan sang menteri mengikuti program pendidikan tersebut bermula seusai sidang kabinet pada 16 Juni 2015.
Kala itu, Fika menuturkan, Anies Baswedan yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menghampiri Susi dan menanyakan apakah dia mau mengikuti ujian Kejar Paket C tahun berikutnya.
Semula, ia melanjutkan, Susi menanggapinya dengan canda. Namun Anies terus membujuk sampai akhirnya Susi mengiyakan permintaan itu.
"Saya yang berjalan di belakang mereka berdua awalnya hanya sayup-sayup mendengar percakapan tersebut, namun akhirnya Pak Anies menoleh ke saya, 'Kamu saksi, ya. Ibu udah bilang mau, jadi tahun depan kita atur'," tutur Fika.
Namun karena kesibukan menjalan tugas sebagai menteri, Susi baru bisa mengikuti ujian pada Mei. Hasilnya, dia tidak hanya lulus, namun juga menjadi peserta dengan nilai terbaik dari 569 peserta ujian Kejar Paket C se-Ciamis. Nilai tinggi antara lain dia peroleh dalam ujian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (nilai 82,0) dan Bahasa Inggris (76,0).
Fika berharap apa yang dilakukan Susi dapat menjadi penyemangat bagi warga yang putus sekolah, menjadi inspirasi bagi orang lain untuk terus belajar dan mengikuti pendidikan.
Baca juga: Menteri Susi ajak lembaga Norwegia kembangkan litbang
Baca juga: Menteri Susi Pudjiastuti menuai pujian internasional
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018