Direktur Teknis Asprov PSSI DKI Jakarta periode 2018-2022, Rully Habibie, menyebut hal itu dilakukan agar pemain-pemain terbaik Ibu Kota terpantau dan tetap berada di provinsi tersebut serta bisa memperkuat tim di Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Itu untuk mencegah pemain-pemain keluar dari DKI Jakarta," ujar Rully ketika berkunjung ke Redaksi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Wisma Antara, Jakarta, Jumat.
Pria yang pernah menjabat sebagai CEO PSM Makassar ini melanjutkan, Asprov DKI di bawah kepengurusannya bertekad benar-benar mengembangkan bakat-bakat pesepak bola DKI Jakarta agar kelak bisa mengharumkan nama provinsi yang berdiri pada 22 Juni 1527 itu.
Agar pendataan lebih rinci, Asprov PSSI DKI Jakarta juga akan menjalin kemitraan dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mendapatkan nomor induk kesiswaan (NIK) pesepak bola muda.
"Ke depan kami akan coba susun. Itu juga bisa menjadi bagian sains olahraga," tutur Rully.
Baca juga: DKI bidik emas sepak bola putra PON 2020
Baca juga: PSSI DKI Jakarta fokus pembinaan usia muda
Pengurus Asprov PSSI DKI Jakarta periode 2018-2022 di bawah kepemimpinan sang ketua Uden Kusuma Wijaya bertekad membenahi pembinaan pesepak bola muda selama menjalankan tugas organisasi.
Seperti kata Rully, mereka ingin menjadi "pabrik" pemain-pemain sepak bola berbakat belia yang diharapkan bisa memajukan persepakbolaan DKI Jakarta dan Indonesia pada umumnya.
"Kalau mau mewujudkan sesuatu, harus ada proses yang harus dijalani secara baik dan benar," kata Rully. ***4***
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018