Medan (ANTARA News) - Pemerintahkan merencanakan akan mempersiapkan 15 juta hektare lahan untuk pengembangan lahan pertanian pangan abadi guna menekan keadaan rawan pangan nasional. "15 juta hektare itu berada di seluruh wilayah, dan tidak hanya untuk lahan padi, tapi tanaman pangan lainnya, seperti jagung, dan sagu," kata Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, di Medan, Jumat. Lahan abadi itu, katanya, tidak boleh dialihfungsikan dan kalau terpaksa mesti beralihfungsi, maka lahan itu harus diganti dengan pencetakan sawah baru dengan luas sekurang-kurangnya dua kali luas lahan yang dipakai. "RUU lahan Pertanian Pangan Abadi itu diharapkan bisa diundang-undang kan dala tahun ini untuk menjaga keamanan pangan," katanya. Sementara itu, Wakil Ketua Badan Legislatif DPR, Bomer Pasaribu, mengatakan kondisi Indonesia saat ini yang berada dalam rawan pangan, bukan disebabkan karena tidak adanya pangan. Namun, kata dia, karena dewasa ini, rakyat sudah sangat tergantung pada impor dan termasuk ketersedian lahan pertanian yang semakin menyusut akibat konversi. "Makanya program pengembangan lahan pertanian pangan abadi itu harus didukung," katanya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut, RE Naingolan, menyebutkan pengurangan lahan padi di daerah itu terus terjadi setiap tahun hingga mencapai 130.862 hektare selama 2000-2006. Kehilangan lahan padi itu menyebabkan terjadi juga penyusutan produksi sebanyak 458.213 ton dari areal yang hilang tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2007