Batam (ANTARA News) - Reklamasi Pulau Nipah terhambat karena pengadaan kapal keruk oleh Singapura terhenti dengan alasan yang tidak jelas. "Mudah-mudahan bukan sabotase, hanya bermasalah saja," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, usai menutup Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional di Batam, Jumat. Pulau Nipah adalah satu pulau terluar berbatasan langsung dengan Singapura yang amblas akibat pengerukan pasir bagi kepentingan ekspor ke Negara Singa. Menurut Djoko, akibat hambatan pengadaan kapal teruk tersebut, penyelesaian reklamasi Pulau Nipah mundur. "Seharusnya tahun ini, tapi sepertinya tahun depan selesai," katanya. Ia mengatakan saat ini, reklamasi Pulau Nipah menggunakan kapal keruk dari Malaysia. Investasi Meski belum selesai, namun Djoko mengatakan sudah ada beberapa investor Singapura yang tertarik menanamkan modalnya di pulau yang dulu hampir tenggelam itu. Ia mengatakan sekitar dua bulan lalu, investor Singapura datang ke Jakarta mengutarakan keinginan menanamkan modal pada bidang industri. Namun, menurut Djoko, pemerintah pusat mengutamakan pembangunan pertahanan di pulau tak berpenghuni itu. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Nuraida Moekhsin, mengatakan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam, Pulau Nipah direncanakan dibangun sebagai kawasan pertahanan dan pariwisata. "Pulau Nipah cocok untuk pembangunan resort untuk pariwisata," katanya. Namun, ia mengatakan sampai saat ini pemerintah provinsi belum menawarkan peluang investasi di Pulau Nipah karena menunggu penyelesaian reklamasi. (*)
Copyright © ANTARA 2007