Lombok Utara, NTT (ANTARA News) - Juara dunia atletik U-20 nomor sprint 100 meter, Lalu Muhammad Zohri, ditawari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan dibukakan jalur khusus mengikuti pendidikan di Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) berbekal prestasi kelas dunia yang diraihnya, demikian disampaikan Rektor IPDN Ermaya Suradinata.
"Pengangkatannya nanti melalui jalur khusus tanpa tes," kata Ermaya saat berkunjung ke rumah Lalu Zohri di Dusun Dusun Karang Pansor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Jumat.
Selain menjadi ASN, menurut Ermaya, Mendagri juga menjanjikan agar Zohri bisa mengikuti seleksi praja IPDN juga melalui jalur khusus, namun setelah Zohri lulus dari SMA.
"Kami akan berikan khusus sesuai perintah Mendagri masuk IPDN. Tapi harus selesai dulu SMA," tegasnya.
Meski diangkat menjadi ASN, pihaknya tetap memberikan keleluasaan bagi Zohri untuk tetap menjalani profesinya sebagai atlet.
Baca juga: ACT siapkan bantuan modal usaha untuk Zohri
Baca juga: Pemerintah merenovasi rumah Zohri
Baca juga: Kisah Zohri, penggila bola yang jadi juara dunia lari 100 meter
Selain kesempatan menjadi ASN dan praja IPDN, Zohri juga mendapat "hadiah" lain dari negara yakni renovasi rumahnya yang akan dikerjakan bersama-sama oleh personel Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Keinginan Mendagri untuk renovasi walaupun tidak untuk Zohri. Kita akan renovasi. Yang jelas ditinggali atau tidak soal nanti Zohri dapat rumah dari tempat lain tidak ada masalah. Tapi rumah yang di tempati Zohri akan di renovasi agar bisa ditinggali keluarga," ucap Ermaya.
Bahkan, akses jalan menuju rumah Zohri juga akan diperbaiki sepanjang 200-300 meter, yang akan dikerjakan bersama-sama oleh Praja IPDN dan personel TNI.
"Jadi semua akan kita kerjakan bersama TNI dan pemerintah daerah. Bahkan seluruh pekerjaan renovasi rumah akan disesuaikan dengan kondisi rumah. Yang jelas harus permanen (rumah, red) tidak kayu tapi batu bata kita akan kerjasama dengan TNI," tandas Ermaya.
Sebelumnya, Zohri mengukir prestasi mengesankan pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere, Finlandia, 10-15 Juli 2018. Pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut merebut medli emas pada nomor bergengsi sprint 100 meter putra.
Di babak final, Zohri menjadi yang pertama melewati garis akhir dengan catatan waktu 10,18 detik. Diamengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz (10,22) dan Eric Harrison (10,22), sembari memecahkan rekor nasional usia junior untuk nomor sprint 100 meter.
Baca juga: Soal polemik keterlambatan bendera Zohri, begini penjelasan Dubes RI untuk Finlandia
Baca juga: Presiden sebut kemenangan Zohri picu semangat hadapi Asian Games 2018
Baca juga: Lalu Muhammad Zohri, dari rumah renta menjadi juara dunia
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018