Bengkalis (ANTARA News) - Sedikitnya areal hutan dan lahan seluas 375,1 hektare yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Riau, terbakar dalam 86 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama setengah tahun terakhir, demkkian data catatan dinas pemadam kebakaran setempat.
"Kita telah mencatat dari 86 kejadian karhutla yang ditangani hingga Juni 2018 telah membakar lahan dan kebun masyarakat seluas 375,1 hektare di Kabupaten Bengkalis," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Damkar Bengkalis Djamaludin di Bengkalis, Jumat.
Kecamaran Bathin Solapan menjadi "penyumbang" kasus karhutla terbanyak selama semester I-2018 di Bengkalis, dengan 31 dari 86 kasus terjadi di wilayah tersebut.
Sedangkan sisanya tersebar di Kecamatan Mandau 15 kasus, Rupat (8), Pinggir (7), Bengkalis (6), Bantan (4), Bantan (4), Tualang Mandau (4), Bandar Laksamana (4), Bukitbatu (2), Siak Kecil (2), dan Rupat Utara (1).
"Karhutla yang tertinggi terjadi di Kecamatan Bathin Solapan dan Mandau, untuk itu perlu upaya pencegahan dan perhatian yang serius dari masyarakat, " kata Djamaludin.
Baca juga: Penurunan titik api hingga 96,5 persen di periode 2015-2017
Baca juga: 1,5 hektare lahan warga di Bengkalis terbakar
Baca juga: BRG: lahan gambut Riau rawan kebakaran
Selain karhutla, Damkar juga telah menangani 30 kejadian kebakaran di pemukiman rumah masyarakat yang dengan dominasi penyebabnya arus pendek listrik.
Djamaludin juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan seluruh peralatan yang memakai listrik dan kompor tidak boleh menyala sewaktu pemilik meninggalkan rumah.
"Apabila ada kejadian, segera hubungi pihak terkait, matikan peralatan elektronik maupun kompor saat meninggalkan rumah," kata dia.
Baca juga: Menteri Siti Nurbaya deg-degan hadapi bulan rentan Karhutla
Baca juga: Jelang Asian Games, Pemantauan daerah rawan karhutla ditingkatkan
Baca juga: KLHK mulai pantau titik panas secara berkala
Pewarta: Abdul Razak & Alfisnardo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018