Kinshasa (ANTARA News) - Kecelakaan kereta api di kawasan terpencil Kongo menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai lebih dari 200 orang, menteri informasi negara Afrika tengah itu mengatakan, Kamis. "Kami masih menemukan orang yang tewas. Sehingga sekarang ini kami memperkirakan korban tewas sekitar 100 orang," kata Toussaint Tshilombo, yang menambahkan bahwa penyebab kecelakaan itu masih belum diketahui. "Itu (kecelakaan) terjadi larut malam kemarin malam, jadi kami belum punya waktu untuk memeriksa bagaimana kecelakaan itu terjadi. Tapi kami akan mengirim tim besok, dan kami akan melancarkan penyelidikan." Kecelakaan berlangsung Rabu larut malam dekat Benaleka, sekitar 220 Km di baratlaut kota Kananga di provinsi Kasai di Kongo barat. Mereka yang selamat luka-luka pada awalnya berjalan atau diangkut dengan sepeda dari tempat terjadinya kecelakaan 12 Km ke rumah sakit terdekat, misi penjaga perdamaian PBB di Kongo, yang dikenal dengan singkatannya dalam bahasa Perancis MONUC, mengatakan. Dari 220 orang lebih yang luka-luka, 128 orang luka berat, katanya. Pasukan penjaga perdamaian PBB telah membantu dengan operasi pertolongan Kamis. "Itu (kecelakaan) terjadi kemarin malam sekitar pukul 23 waktu setempat. Siang ini kami telah mengirim sebuah helikopter dengan sejumlah dokter, perawat dan pejabat setempat. Pada saat ini, mereka telah berada di tempat itu," kata Alexandre Essone, seorang pejabat informasi publik MONUC di Kananga. "Kami menduga mungkin masih ada orang yang terperangkap di bawah gerbong. Kami membutuhkan mesin berat, bagaimanapun, untuk mengangkat gerbong," katanya kepada Reuters. Pemerintah telah merencanakan untuk mengirim delegasi yang mencakup menteri kabinet, personil medis dan pasokan obat tambahan Jumat untuk membantu (menangani) akibat dari kecekaan itu, kata Tshilombo. Kongo memiliki beberapa jalan beraspal di luar ibukota Kinshasa, dan banyak orang Kongo menyandarkan diri pada kereta api sebagai satu-satunya cara yang dapat mereka lakukan untuk melintasi bagian dalam yang luas dari negara Afrika tengah itu. KA keluar rel merupakan kejadian rutin dan kecelakaan fatal adalah biasa di Kongo, yang masih dalam pemulihan dari beberapa dasawarsa salah urus dan perang 1998-2003 yang menewaskan sekitar 4 juta orang dan menyebabkan infrastruktur menjadi puing reruntuhan. (*)

Copyright © ANTARA 2007