Jakarta (ANTARA News) - Gelaran musik yang identik dengan aliran metal, Hammersonic Festival, menjadi bahan perbincangan karena grup yang akan bermain di acara tersebut tidak sepenuhnya beraliran metal.
Koil, selaku salah satu band yang tampil di acara tersebut, menganggap festival musik diisi oleh berbagai genre sebagai hal yang biasa, beberapa gelaran musik bertaraf internasional pun melakukan hal yang serupa.
“Bagus, keragaman bisa memuaskan,” kata basis Adam Vladvamp saat jumpa pers Hammersonic di Jakarta, Kamis.
Adam mengaku dirinya menggemari banyak aliran musik di luar metal, misalnya punk dan industrial. Hal itu juga berlaku ketika dia menonton festival musik.
“Kalau festival ada band punk, industrial, akan menyenangkan, bukan cuma band metal saja,” kata dia.
Hammersonic 2018 dengan semboyan “Metalveva Jayamahe”, diambil dari “Jalesveva Jayamahe”, berarti “dalam metal kita bersatu”, menampilkan berbagai band beraliran “musik keras” seperti Marjinal, Deadsquad, Noxa dan Saint Loco.
Tahun ini mereka kembali mendatangkan sejumlah legenda musik metal dari luar negeri, antara lain Dead Kennedys dan H20 dari Amerika Serikat serta In Flames dari Swedia.
Menanggapi opini yang menyebutkan Hammersonic tahun ini tidak mendatangkan nama besar, seperti tahun lalu dengan Megadeath, Adam mencoba memberikan perspektif bahwa para penampil merupakan nama-nama legendaris di musik metal Eropa, yaitu In Flames dan IHSAHN dari Norwegia.
Lagu-lagu dari Dead Kennedys, sebagai nama besar di punk rock, pun sering dinyanyikan ulang berbagai band.
“Mungkin karena gue nggak berpatok pada metal, subgenre-nya banyak banget. Bagus buat menambah wawasan,” kata dia.
Baca juga: Koil hingga In Flames bakal hadir di Hammersonic 2018
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018