Magelang (ANTARA News) - Masyarakat lereng Gunung Andong, di Dusun Beran, Desa Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar istigasah untuk memohon kepada Allah SWT agar segera terbebas dari penyakit misterius yang telah merenggut 10 korban jiwa dan puluhan harus dirawat di rumah sakit. Istigasah di dalam Masjid "Darussalam" dusun itu, di Magelang, Kamis (2/8) sore, dipimpin ulama kharismatik dari Pondok Pesantren "Nurul Hassan" Geger, Tegalrejo, Kabupaten Magelang, KH Muhammad Sholikhun. Mereka membacakan sejumlah ayat suci Al-Quran di dalam masjid itu secara khusuk. Terlihat hadir antara lain ulama muda berpengaruh dari Ponpes Asrama Perguruan Islam Tegalreko, Kabupaten Magelang, K.H. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Achmad Labib, Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kabupaten Magelang, Zaenal Arifin, dan sejumlah anggota legislatif dari Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD setempat. "Kita semua prihatin dengan musibah ini, ini cobaan dari Allah SWT agar kita kuat dalam iman, kita mendoakan supaya para korban di terima di sisi Allah," kata Sholikhun. Pada kesempatan itu Gus Yusuf yang juga Pjs Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jateng itu menyerahkan secara simbolis bantuan sosial berupa satu ton beras, puluhan kardus mi instan dan uang jutaan rupiah kepada masyarakat dan para keluarga korban dengan diterima imam masjid setempat Kyai Syafe`i. Gus Yusuf mengatakan, istigasah digelar untuk memohon kepada Allah agar masyarakat mendapatkan kekuatan lahir dan batin dalam menghadapi musibah yang hingga kini belum ada kesimpulan final atas penelitian oleh pihak departeman kesehatan di Jakarta itu. "Kita bersama-sama meminta kepada Allah untuk memberikan kekuatan kepada masyarakat dan ketabahan kepada keluarga korban, kita minta supaya masyarakat terbebas dari balak dan musibah ini, ini kehendak Allah," katanya. Ia mengharapkan pihak depkes segera menemukan penyebab wabah misterius yang menyerang kawasan barat Gunung Andong sejak Minggu (22/7) itu. "Sedangkan masyarakat yang penting sekarang segera kembali bekerja, ke masjid, anak-anak kembali sekolah dengan tenang, semua ini kita kembalikan kepada Allah," katanya. Ia menyatakan pentingnya masyarakat bersikap tabah dan ikhlas menerima kehendak Allah SWT itu supaya Allah mencukupi berbagai kebutuhan mereka baik lahir maupun batin.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007