Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, mengemukakan hal itu kepada media di Putrajaya, Kamis.
"Pada 30 Maret 2018, Prasarana Malaysia Bhd telah mengemukakan biaya proyek LRT3 berjumlah RM31,65 miliar. Pada waktu yang sama, selain pembiayaan dalam bentuk jaminan pemerintah yang bernilai RM10 miliar yang telah diluluskan pada 2015, Prasarana mencoba memohon pembiayaan keuangan tambahan RM22 miliar juga dalam bentuk jaminan pemerintah," katanya.
Lim Guan Eng mengatakan, pada Rabu malam (11/7) Musyawarah Kabinet telah menyetujui untuk melanjutkan proyek LRT3 dengan biaya akhir yang berjumlah RM16,63 miliar.
Biaya keseluruhan ini tidak termasuk biaya Paket Kontrak Kerja, biaya pengambilan tanah, biaya pengurusan projek, biaya perundingan, biaya operasi, biaya tetap rutin, dan biaya-biaya lain yang berkaitan.
Proyek Light Rail Transit 3 (LRT3) sepanjang 37 kilometer ini merupakan proyek yang penting untuk mengatasi kepadatan lalu lintas khususnya dalam era pembangunan ekonomi yang begitu pesat dan kepadatan penduduk yang tinggi di sekitar kawasan Lembah Klang.
LRT3 penting karena menawarkan layanan LRT bagi kawasan yang mempunyai kepadatan penduduk sebanyak 2 juta orang di sepanjang koridor jajaran dan dapat menampung kapasitas 36.700 penumpang sejam satu arah.
Proses perundingan yang menyeluruh dan rasionalisasi pelaksanaan proyek LRT3 telah diadakan dengan semua pihak yang terlibat termasuk Prasarana, MRCB-George Kent (MRCB-GK JV), yaitu Rekan Pelaksana Projek, dan Suruhanjaya Pengangkutan Awam Darat.
Satu aspek penting dalam pengkajian projek ini adalah integrasi jajaran LRT3 sepanjang 37 kilometer dari Johan Setia (Klang) ke Bandar Utama (Petaling Jaya).
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018