"Kami terus melakukan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat yang berpenghasilan di atas rata-rata Rp1,5 juta per bulan agar menggunakan elpiji non subsidi," kata General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi, Tengku Fernanda, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan sehingga pihaknya berharap semua aparatur sipil negara (ASN) bisa menggunakan elpiji non subsidi, karena yang bersubsidi hanya untuk masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha kecil.
Sehingga, katanya, Pertamina kembali meluncurkan bahan bakar elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas kemasan tiga kilogram.
dia mengatakan untuk enam bulan pertama ini melakukan uji pasar di wilayah Jakarta dan Surabaya, sebelum ke daerah lainnya.
"Wilayah Sulawesi masuk dalam salah satu titik yang nantinya akan dipasarkan Bright Gas 3 kg tersebut," kata Tengku Fernanda.
Dia mengatakan saat ini uji pasar Bright Gas 3 kg di Jakarta sebanyak 2.000 tabung dan di Surabaya 1.000 tabung.
Pertamina akan mengeluarkan produk baru elpiji 3 kilogram nonsubsidi dengan merek Bright Gas pada Juli 2018.
Hal ini, katanya, untuk melengkapi jenis elpiji yang disediakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mampu.
Pertamina MOR VII juga masuk dalam rencana dengan harga isi ulang sebesar Rp35.000 hingga Rp40.000 per tabung, sedangkan harga tabung Rp110.000.
Elpiji tiga kg nonsubsidi dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, karena sebagian masyarakat mampu memilih menggunakan elpiji tiga kg karena ukuran yang jauh lebih kecil dibanding elpiji nonsubsidi 5,5 kg dan 12 kg yang telah dipasarkan sebelumnya.
Pewarta: Nancy Tigauw
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018