Brussels (ANTARA News) - Beberapa negara Eropa mengatakan mereka akan menyumbang pada pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika-PBB pada masa depan di Darfur, sementara Uni Eropa menyuarakan dukungan tanpa menjanjikan tentara.
"Itu merupakan sesuatu yang akan dipertimbangkan," kata kepala kebijakan luar negeri EU Javier Solana di sela pertemuan puncak Asean, ketika ditanya apakah tentara Eropa bisa menuju Sudan.
Beberapa jam sebelumnya Dewan Keamanan PBB di New York menyetujui dengan suara bulat pembentukan pasukan gabungan berkekuatan 26.000 tentara yang terdiri atas tentara PBB dan Uni Afrika di Darfur, tempat kira-kira 200.000 orang telah tewas akibat perang dan kelaparan dalam konflik itu.
Beberapa negara anggota EU lebih jauh ketimbang Solana dalam menawarkan bantuan pada Misi Afrika PBB di Darfur (UNAMID) yang direncanakan, dengan Perancis dan Belanda termasuk di antara yang mengatakan mereka akan akan mengirim tentara.
Bagaiamanapun, Menlu Italia Massimo B`Alema meniadakan kemungkinan tentara negaranya mengambil bagian.
"Kami tidak siap (untuk menyumbang pada pasukan itu) karenakami memiliki hampir 10.000 tentara di luar Italia dan kami adalah negara dengan pengerahan tentara terbesar keempat dalam misi di luar negeri," katanya.
Jerman mengatakan tidak akan mengirim tentara ke Sudan tapi beberapa tentara Jerman yang sekarang ini membantu AU di negara itu dapat tinggal, sementara Inggris mencadangkan keputusannya, dengan mengatakan akan menjadi kesalahan untuk berspekulasi pada tahap ini.
Solana, yang berbicara di Manila, mengatakan bahwa dengan rincian skema keuangan dan teknik masih diatasi, masalah apakah EU akan menawarkan tentara "sangat sulit untuk menjawab secara khusus".
Ia menekankan bahwa EU telah memberikan uang, penasehat dan dukungan yang direncanakan pada pasukan Uni Afrika yang lebih kecil yang telah berada di tempat. EU, bersama dengan NATO, juga telah membantu dengan mengangkut tentara.
Blok itu telah memberikan lebih dari 400 juta ero (550 juta dolar AS) pada pasukan AU, dengan 300 juta ero lagi pada pasukan penjaga perdamaian di Afrika dari 2008-2010, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007