Jakarta (Antara News) -- Dalam rangka memperingati puncak Hari Sastra Indonesia yang jatuh pada tanggal 3 Juli 2018, PT Balai Pustaka (Persero) menggelar Parade Sastra di kantor pusat Balai Pustaka Indonesia, Kamis. 


Parade sastra menampilkan pertunjukan seni dari belasan sastrawan kenamaan Indonesia diantaranya adalah Ari Kpin, Aspar Paturusi, Abdul Hadi W.M, Deavies Sanggar Matahari, Imam Soleh dan lain-lain.


Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji mengatakan, penyelenggaraan Parade Sastra merupakan bagian dari rangkaian acara peresmian Istana Peradaban Balai Pustaka yang telah terlebih dahulu dilakukan pada tanggal 3 Juli 2018. 


"Hari ini adalah puncak peringatan Hari Sastra Indonesia, yang ditandai dengan penampilan belasan sastrawan ternama di Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Oji ini.


Fachrodji melanjutkan, sebagai salah satu identitas bangsa, kelestarian sastra Indonesia membutuhkan keterlibatan dari semua pihak.


"Tidak bisa dari pihak kita sendiri (Balai Pustaka) namun harus melibatkan semua pihak baik itu pemerintah, pelaku sastra, penikmat sastra, dan masyarakat," ungkap mantan Direktur SDM dan Umum Perum Perhutani ini.


Istana Perdaban Balai Pustaka merupakan platform edukasi dan interaksi satu atap bagi para sastrawan dan penikmat sastra Indonesia,yang terdiri dari Sanggar Sastra, Kafe Sastra, dan Wisata Edukasi dan Perpustakaan Heritage. 


Ditemui di kesempatan yang sama, sastrawan kawakan Putu Wijaya menyampaikan apresiasinya terhadap Balai Pustaka yang tiada henti berupaya agar sastra Indonesia dapat kembali memperoleh tempat di hati masyarakat Indonesia.


"Sastra itu bukan sekedar hiburan, tapi juga membentuk karakter suatu bangsa. Oleh karena itu, saya berharap Balai Pustaka ke depannya dapat terus berinovasi agar karya-karya sastra Indonesia dapat dinikmati seluruh elemen masyarakat," pungkasnya.



Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018