"Jembatan Kali Kuto kemarin dibuat satu sistem untuk bisa dilewati waktu arus mudik, tetapi menggunakan struktur yang tidak permanen. Jadi, setelah itu harus kita angkat lagi. Sekarang harus kita lakukan yang permanen," kata Rini di Weleri, Kendal, Rabu.
Pemanfaatan Jembatan Kali Kuto secara fungsional sebagai jalur mudik merupakan salah satu bagian dari jalur Brebes-Pemalang-Batang yang juga dipakai secara fungsional untuk mudik Lebaran 2018.
"Tetapi setelah itu kemudian, kita harus perbaiki untuk betul-betul membuat yang permanen," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra memperkirakan pembangunan Jembatan Kali Kuto yang menjadi penghubung jalan tol Batang-Semarang dapat selesai akhir Agustus 2018.
Hingga awal Juli 2018, pembangunan Jembatan Kali Kuto telah mencapai 90 persen. Jembatan Kalikuto dibangun dengan teknik yang hampir sama dengan Jembatan Holtekamp di Papua dan terdiri dari enam jalur, terdiri dari tiga jalur di arah kiri dan tiga jalur di arah kanan.
"Pemasangan Jembatan Kalikuto setiap bagiannya dilakukan secara bertahap mulai dari segmen 1 hingga segmen ke-12. Ini merupakan jembatan pertama di Indonesia yang strukturnya dirakit di lokasi pemasangan," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljanto telah membuka resmi Jembatan Kali Kuto yang merupakan salah satu penghubung jalur tol fungsional Batang-Semarang.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018