Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kehilangan seorang sosok yang selama ini terkenal memiliki pandangan luas untuk memajukan dunia tenis tanah air, ketika Benny Mailili (61) menghembuskan nafas terakhir pada Kamis dini hari pukul 01.00 WIB. Benny yang pada akhir masa hayatnya aktif sebagai Ketua Bidang Organisasi Komite Olahraga Propinsi DKI Jakarta meninggal di Rumah Sakit Rawamangun akibat serangan jantung (bukan stroke seperti yang ditulis sebelumnya). Benny Mailili sempat dilarikan ke Rumah Sakit Persahatan Rawamangun Jakarta, pukul 00.30 WIB, namun sekitar pukul 01.00 nyawanya tidak dapat tertolong lagi. Menurut kalangan terdekat almarhum, menjelang ajal menjemput tidak ada tanda-tanda ataupun keluhan dalam diri Benny yang dikenal suka bicara "ceplas-ceplos" dan memiliki rasa humor tinggi itu. Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo yang ikut mengantar kepergian almarhum ke peristirahatan terakhir mengakui cukup terkejut dan seakan tidak percaya kepergian yang begitu cepat. Bahkan Rita menuturkan, sempat berbicara cukup lama dengan almarhum setelah pelaksanaan Musornaslub KONI di Hotel Sheraton Media Senin (30/7) lalu. "Saya berbicara panjang lebar dengan beliau tentang hasil Musornaslub KONI, serta tindak lanjutnya ," tutur Rita dengan mata berkaca-kaca. Agum Gumelar mantan Ketua Umum KONI Pusat juga menuturkan, rasa duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Benny Mailili. "Terus terang saya merasa kehilangan figur seorang yang benar-benar gigih dalam memperjuangkan kemajuan olahraga," papar Agum yang ditemui di TPU Kemiri Kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Yayuk Basuki, mantan petenis nomor satu Indonesia juga menyatakan bahwa ia hampir tidak percaya mendengar berita tersebut karena sehari sebelumnya almarhum masih terlihat segar. "Saya merasa sangat kaget mendengar berita itu, karena sehari sebelumnya saya masih mengobrol dengan beliau," katanya. Dilahirkan di Palele, Sulawesi Tengah 29 Juni 1946, Benny mengawali karir sebagai wartawan olahraga pada majalah Selecta Pop. Di samping itu almarhum juga merupakan Kolumnis Olahraga di sejumlah media massa. Selain itu, almarhum juga pernah menjabat sebagai Humas di PB Pelti pada tahun 2000 dan menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pembinaan Pengda Pelti DKI Jakarta periode 2006-2011. Benny yang masih menyisakan tugas berat sebagai Wakil Ketua Tim Ad Hoc Penyempurnaan AD/ART KON dan KOI itu meninggalkan seorang istri Ninuk W. SH yang juga dosen Trisakti, tiga orang anak dan sepuluh cucu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007