Pangkalpinang (ANTARA News) - Peristiwa mengenaskan terjadi di Jalan Mentok Gang Kopi Nomor 373 RT 08 Pangkalpinang, Bangka Belitung. Sutrisno (50), karyawan PT Telkom Tbk. Pangkalpinang pada Kamis pagi membunuh istrinya, Eva (43), kemudian dirinya mengakhiri hidup dengan cara menggantung diri. Kejadian itu terungkap setelah anak perempuan korban, Gita (3) menangis menjerit-jerit hingga menarik perhatian tetangga. Gita juga berteriak: "Mati, mati" berulang kali. Tetangga mulai berdatangan, tapi tidak bisa masuk lantaran pintu terkunci. Setelah mengintip, sejumlah tetangga keluarga Sutrsino melihat mayat Eva terbujur kaku, sehingga mereka melaporkan ke polisi. Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resort Kota (Kasat Serse Polresta) Pangkalpinang, AKP Mito, membenarkan terjadinya kasus pembunuhan dan bunuh diri itu. "Dugaan sementara, didasarkan fakta di TKP, Eva dibantai suaminya. Ketika aparat datang, rumah dalam keadaan terkunci dari dalam, dan masuk setelah mendobrak pintu," ujarnya. Mayat Eva ditemukan terbujur di kamar tidur. Ada tiga bekas luka panjang di bagian tubuhnya. Eva diduga dibunuh menggunakan clurit. Sementara itu, Sutrisno tubuhnya ditemukan tergantung di bagian dapur terikat seutas tali. Ketika peristiwa itu terjadi, dua anak korban sedang tidak berada di rumah. Anak yang paling besar, Nova, hampir menyelesaikan kuliahnya di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, sedangkan Farid berada di Belitung. Alvin (28), tetangga depan rumah korban, menuturkan bahwa pada Kamis pagi sekitar pukul 06.15 WIB melihat Sutrisno berdiri di depan pintu bagian belakang menatap ke jalan depan rumahnya. Selanjutnya, Sutrisno terlihat masuk kembali ke dalam rumah dan mengunci pintu. Sekitar pukul 07.00 WIB, ada seorang seperti teman sekantornya datang dan mengetok-ngetok pintu, tapi tak lama kemudian pergi setelah tidak ada reaksi dari dalam. Sutrisno dikenal sebagai orang yang jarang bergaul. Usai dari kantor, ia lebih banyak berdiam di dalam rumah, sementara sang istri suka menegur tetangga. "Lakinya suka membentak istri, tapi saya tidak banyak tahu," ujarnya. Pada Rabu malam, sekira pukul 20.00-21.00 WIB, Alvin mengemukakan bahwa masih melihat Eva di dalam rumah bersama anaknya. Aminah, seorang ibu tetangga keluarga Sutrisno, juga mengemukakan bahwa mengenal baik pasangan suami istri tersebut sejak lebih dari 15 tahun. "Abang saya satu sekolah dengan Sutrisno, dan kami juga sebelumnya sama-sama 'ngontrak' bersebelahan rumah," ujarnya. Pada Kamis pagi, Aminah lewat di depan rumah Sutrisno, tapi tidak terdengar dan melihat kejadian apa-apa. Aminah mengakui, seringkali berbagi cerita dengan Eva, dan terakhir kalinya Eva bercerita tentang anak tertuanya Nova yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ia mengemukakan pula, Sutrisno juga cukup ramah dengannya. Sutrisno dituturkan Aminah agak kasar dan suka memukul istri, tapi Eva sepertinya menyembunyikan perbuatan suaminya. "Pernah suatu kali mata Eva biru, seperti terkena pukulan, dan ketika ditanya ia bilang lebam itu karena terjatuh," ujarnya. Sutrisno menurut Aminah tahun lalu mengalami kecelakaan kerja. Saat memasang sambungan telepon, ia bersama dua petugas lain tersengat listrik. Kedua temannya meninggal, sedangkan Sutrisno terbentur kepalanya. Usai kejadian itu, menurut Aminah, tingkah Sutrisno terlihat makin aneh dan sering mengurung diri di rumah. Sutrisno juga dikabarkan pernah dirawat di Rumah Sakit (RS) Jiwa. Menurut Aminah, Eva dikenal sebagai orang yang taat. Ia seringkali mengaji dan ikut pengajian ibu-ibu di masjid. "Kalau akibat orang ketiga rasanya tidaklah. Orangnya sangat ramah," ujar Aminah. Di rumah keluarga Sutrisno yang bercat putih kusam itu pada Kamis petang tampak dipasang garis polisi, dan lampu di bagian luar tetap menyala. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007