Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran dapat menunjukkan Al Quran sebagai panduan umat bahwa Islam adalah agama bagi seluruh alam.
"MTQ itu mengingatkan kepada kita semuanya untuk menjadikan Al Quran sebagai nafas, sebagai pegangan hidup kita yang hakiki dan mengingatkan kita semua akan Al Quran benar-benar kita resapi dan hayati serta kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Presiden saat membuka Musabaqah Tilawatil Al Qur'an (MTQ) Tingkat Internasional II, MTQ Nasional VIII Antarpondok pesantren serta Kongres V Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Istana Negara Jakarta pada Rabu.
Menurut Presiden, Al Quran merupakan petunjuk bagi umat untuk menjalankan Islam yang menyejukkan dan moderat.
Presiden menjelaskan sejumlah cendekiawan muslim dan ulama dunia berkumpul di Indonesia pada Mei 2018 membahas poros Islam Wassatiyah.
Islam wassatiyah menerapkan Islam sebagai agama bagi seluruh alam dan mendukung lahirnya dunia yang damai dan berkeadilan sosial.
"Saya berharap keindahan lafal Al Quran dari MTQ ini akan terdengar di seluruh penjuru Indonesia dan penjuru dunia menggaungkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kesalehan sosial, nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan kepada yang lemah, kepada fakir, kepada yang miskin," ujar Presiden.
Selain itu, seorang tokoh Konghucu asal Malaysia yang juga Ketua Cheng Ho Multiculture Education Trust bernama Tan Sri Lee Kim Yew menyerahkan sulaman Mushaf Al Quran yang dibuat di Provinsi Ningsia, Tiongkok kepada Presiden Jokowi sebagai simbol persaudaraan.
Lomba membaca Al Quran internasional akan diikuti oleh enam negara ASEAN dan Pakistan. Sementara ratusan peserta juga akan mengikuti MTQ Nasional VIII Antarpondok pesantren serta Kongres V Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Pesantren Assidiqiyah cabang Cilamaya, Karawang Jawa Barat yang dilaksanakan pada 11-15 Juli 2018.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018