Nama pertama merupakan ketua umum MUI sedangkan Din adalah Ketua Dewan Pertimbangan MUI.
"Hal tersebut merupakan bentuk kepercayaan dan pengakuan dari masyarakat kepada MUI yang patut diberikan apresiasi," katanya di Jakarta, Rabu.
Dia mennyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan tersebut.
Meski demikian, masuknya nama-nama itu tetap mengikuti konstelasi perpolitikan. "Bahwa semuanya itu sangat tergantung oleh beberapa hal," tambah dia.
Pertama, Joko Widodo sebagai presiden adalah seorang yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa pendampingnya.
Kedua, penerimaan dan dukungan dari partai-partai politik dan ketiga, dua nama pengurus MUI itu belum memastikan menerima atau menolak jika benar ditawari menjadi cawapres.
Meskipun menurut pandangan kami jabatan tersebut sangat layak dan pantas untuk beliau berdua, karena pertimbangan, ketokohan, kearifan dan pengalamannya. Namun kami meyakini bahwa beberapa faktor tersebut di atas sangat menentukan, jelas dia.
Zainut mengatakan baik Ma`ruf dan Din memiliki pertimbangan khusus untuk menerima atau menolak sehingga menyerahkan keputusan kepada siapapun yang nantinya akan dipilih adalah putra terbaik bangsa Indonesia yang akan memimpin Indonesia menjadi negara yang aman, adil, maju dan sejahtera, `baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur`.
(T.A061/B/H014/H014) 11-07-2018 17:39:05
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018