Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan mengaku tidak mempermasalahkan pencopotan Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi karena hal itu dinilai sebagai perubahan biasa dalam organisasi.
"Saya pikir yang berjalan ini organisasi, jadi saya pikir tidak masalah dengan pergantian direksi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu.
Budi meyakini pencopotan Satya tidak akan mempengaruhi progres pembangunan proyek LRT Jakarta yang tengah berlangsung guna mendukung Asian Games. Terlebih, pergantian dilakukan sekitar sebulan sebelum perhelatan olahraga terbesar se-Asia itu digelar.
"Kalau saya baca statement (pernyataan) Pak Satya untuk komit, mestinya enggak (mempengaruhi)," tuturnya.
Budi mengaku perombakan direksi Jakpro memang tidak didiskusikan dengan Kementerian Perhubungan. Namun, sebagai regulator, pihaknya akan tetap melakukan evaluasi atas keputusan yang diambil.
"Sejauh itu berjalam sesuai ketentuan ya tidak masalah," ujarnya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi diberhentikan dari jabatannya pada Selasa (10/7). Posisi Satya digantikan oleh mantan Direktur PT Pertamina Dwi Wahyu Daryoto.
Dwi dicopot bersama tiga direktur dan direktur utama Pertamina pada April 2018 dari jabatan Direktur Manajemen Aset.
Baca juga: Jakpro pastikan pembangunan LRT tak terganggu
Baca juga: Jakpro: pembangunan LRT sudah 63 persen selesai
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018