Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS yang lebih kuat memberikan tekanan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, turun 4,2 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi ditutup di 1.255,4 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,09 persen menjadi 94,16 pada pukul 19.30 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sehari sebelumnya, meski dolar AS menguat emas berjangka berakhir lebih tinggi, karena para investor beralih ke pembelian "safe-haven" di tengah gesekan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok tampak telah memicu selera terhadap aset-aset "safe haven" seperti emas.
Para investor sangat khawatir tentang dampak dari gesekan perdagangan antara dua ekonomi teratas dunia, setelah Amerika Serikat mulai memberlakukan tarif tambahan 25 persen pada produk-produk impor dari Tiongkok senilai 34 miliar dolar AS pada Jumat (6/7) lalu.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 5,2 sen AS atau 0,32 persen, menjadi menetap di 16,087 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 7,3 dolar AS atau 0,86 persen, menjadi ditutup pada 846,2 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018