Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo merupakan capres atau cawapres alternatif yang diusulkan PAN masuk dalam bursa Pilpres 2019.
"Dalam rakernas PAN beberapa waktu lalu memang kami memutuskan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan maju sebagai capres. Namun, kami sadar diri bahwa suara PAN di parlemen tidak mencapai 20 persen. Makanya, kami intens komunikasi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto-Zulkifli Hasan," kata Yandri dalam diskusi bertajuk `Menakar Arah Koalisi Parpol pada Pemilu 2019 Pasca Pilkada Serentak 2018`, di Jakarta, Selasa.
Namun, lanjut dia, di luar kader partainya, PAN mengusulkan Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo untuk maju sebagai capres atau cawapres pada Pilpres nanti.
"Bisa Anies-Gatot atau Gatot-Anies. Namun, kedua nama tersebut masih dalam pembahasan antara Gerindra dan PAN. Kecenderungan PAN mengusung calon di luar Jokowi," ujarnya.
Yandri menyatakan bahwa PAN tidak mempermasalahkan jika Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden. Masuknya nama Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo Subianto disambut baik oleh PAN.
Menurut Yandri, jika pada akhirnya Prabowo berpasangan dengan Anies, Partai Amanat Nasional siap memberikan dukungan.
Tak hanya melakukan komunikasi dengan Gerindra, PAN juga menjalin komunikasi dengan Partai Golkar. Bahkan, Golkar dan PAN memiliki peluang untuk berkoalisi.
"PAN-Golkar juga punya peluang membentuk koalisi. Ini lantaran jumlah kursi PAN dan Golkar cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sesuai dengan ambang batas capres atau presidential threshold sebesar 20 persen berdasarkan amanat UU Pemilu," katanya.
Sementara itu, PKS tetap berkeinginan cawapres pendamping Prabowo Subianto dari kalangan internalnya.
"Cawapres, ya, kita berharap begitu (dari kalangan internal PKS)," kata Politikus PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsy dalam kesempatan yang sama.
Dirinya pun meyakini dan percaya kesepakatan bahwa PKS akan mengisi posisi cawapres Prabowo Subianto, namun belum diketahui siapa orangnya.
Baca juga: PAN: Kedekatan JK-Anies Baswedan pasti akan ada kesimpulan
Aboe Bakar mengatakan memang masih banyak hal yang perlu dibicarakan terkait posisi cawapres tersebut. "Itulah yang masih banyak pembicaraan. Karena ini menyangkut banyak hal persiapan pencapresan ini," jelasnya.
Ia mengaku tak jadi mempersoalkan jika nama kader PKS tak masuk dalam skenario pasangan capres-cawapres yang dibentuk oleh PAN. Ia menyebut masing-masing partai punya prediksi sendiri.
"Ya nggak apa-apa, silakan saja. Semua partai kan punya ininya (prediksinya) masing-masing, silakan. Nanti kan pasti ketemu pada titik rembuk, titik rembuk itulah yang akan memunculkan musyawarah," katanya.
Baca juga: PKS bantah bahas struktur kabinet dengan PAN-Gerindra
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018