Mogadishu (ANTARA News) - Para gerilyawan yang diduga dari kelompok Islam menembakkan roket-roket dan bom -bom mortir ke pasukan keamanan Somalia, menewaskan paling tidak 10 orang dalam aksi kekerasan terbaru di ibukota Mogadishu, kata penduduk, Kamis.
Kota itu dilanda serangan yang meningkat pekan ini oleh para gerilyawan yang dituJukan pada pasukan pemerintah, sekutu militer Ethiopia mereka dan pasukan perdamaian Uni Afrika dari Uganda.
Paling tidak sembilan orang tewas dalam serangan Rabu malam terhadap sebuah pos polisi di daerah Daynile, Mogadishu utara, sementara seorang warga sipil lainnya tewas ketika seorang penyerang melemparkan sebuah granat ke sebuah kafe yang sering dikunjungi para perwira militer di selatan kota itu.
"Para gerilyawan menembakkan roket-roket dan mortir-mortir ke pangkalan itu Rabu tengah malam. Sebagian besar mereka yang tewas itu akibat kena pecahan peluru yang menghantam rumah-rumah mereka," kata penduduk Ibrahim Mohamed, yang tinggal dekat kompleks polisi di Daynile.
Seorang komandan polisi menyalahkan serangan itu pada orang-orang bersenjata yang tidak dikenal.
"Mereka hanya membunuh warga-warga sipil yang miskin yang tinggal di dalam pangkalan itu," kata perwira itu, Abdullahi Hassan, kepada Reuters.
Sembilan perwira militer Somalia cedera akibat ledakan granat dekat kafe di Madina itu, kata seorang perwira polisi lainnya.
Mogadishu dilanda aksi kekerasan sejak Januari ketika pasukan pemerintah sementara dan tentara Ethiopia mengusir milisi Islam yang meguasai sebagian Somalia selatan selama enam bulan tahun lalu.
Sisa-sisa kelompok itu kini dituduh melakukan serangan bom di pinggir jalan, ledakan-ledakan bunuh diri dan pembunuhan yang menurut para pejabat sosial menyebabkan puluhan ribu warga yang mengungsi terhambat untuk kembali pulang ke rumah-rumah mereka. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007