Tiga petenis tuan rumah yang lolos ke babak kedua yakni Aldila Sutjiadi, Joleta Budiman dan Rifanty Kahfiani, sedangkan lima lainnya Arrum Damarsari, Priska Nugroho, Deria Nur Haliza, Fitriana Sabrina, dan S Suyaningsih gagal di babak pertama.
Petenis Joleta Budiman behasil lolos ke babak kedua setelah mengehentikan petenis unggulan 8 dari Kazakhstan, Z Kulamba Yeva, bermain tiga set, yakni 2-6, 6-4, dan 6-4. Joleta yang bermain konsisten mampu mengandaskan impian petenis asal Kazakhstan itu, dan harus tersingkir di babak pertama.
Petanis Indonesia lain yang lolos, Rifanty Kahfiani yang berhasil mengalahkan petenis asal Jepang Yuka Hosoki dengan skor 6-2 dan 6-1, sedangkan Aldila Sutjiadi lolos setelah mengalahkan teman senegarnya, Priska Nugroho dengan tiga set yakni 2-6, 6-2, dan 6-4.
Aldila yang dinggulkan di posisi keempat pada kejuaraan tersebut, pada set pertama sempat dibuat repot petenis yang tidak diunggulkan, dan akhirnya kalah dengan skor 2-6.
Namun, pada set kedua Aldila bangkit dengan pukulan-pukulan forehand dan backhand yang keras sering tidak mampu dikembalikan Priska Nugroho, sehingga mengambil set kedua dengan 6-2.
Aldila, memasuki set ketiga kembali permainan berkembang dan aklhirnya mampu menyelesaikan dengan 6-4, sehingga kedudukan menjadi 2-1.
Aldila berhak lolos ke babak kedua dan ditunggu petenis asal India, Bhuvana Kalva. Petenis India ini, lolos ke babak kedua setelah mengalahkan petenis Indonesia Deria Nur Haliza, dengan skor 3-6, 6-0, dan 7-5.
Petenis Indonesia lainnya yang gagal ke babak kedua yakni Arrum Damarsari yang dikalahkan petenis asal Tiongkok, Shoun Na Mu, dengan skor 6-2 dan 6-3, sedangkan Suryaningsih gagal setelah dikalahkan petenis asal Jepang Michika Ozeki dengan skor 6-1 -61.
Fitriana Sabrina juga harus mengakui keunggulan petenis asal Jepang Mana Ayukawa, dua set yakni 6-4 dan 6-3.
Menurut Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi pertandingan melawan Priska sempat mendapat perlawan terutama set pertama, sehingga diambil lawan. Permainannya sering salah sendiri karena ingin buru-buru untuk mematikan lawan.
"Saya set pertama sempat buru-buru ingin mematikan lawan, sehingga justru sering salah sendiri dan banyak kehilangan poin. Namun, set kedua saya bangkit bermain konsisten untuk mengambil kedua untuk memenangkan pertandingan," kata Aldila.
Wakil Sekretaris Jenderal PP Pelti, Susan Soebakti selaku Direktur Turnamen mengatakan pada kejuaraan tenis internasional di Solo, petenis peserta dari luar negeri memiliki kualitas sama dengan rangking penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
"Kejuaraan di Solo selain untuk meningkatkan peringkat petenis tuan rumah juga sebagai ajang pemanasan sebelum Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang," kata Susan.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018