Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menawarkan enam proyek tol sepanjang 327 kilometer senilai Rp124 triliun kepada swasta yang satu diantaranya ruas Semarang-Demak merupakan program pemerintah dan sisanya prakarsa dari badan usaha.
"Pihak yang meminta dukungan pemerintah paling kecil nanti akan menjadi pemenang," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa
Dia dalam Market Consultation Pengusahaan Jalan Tol di Gedung Utama Kementerian PUPR Jakarta, mengatakan pengumuman lelang direncanakan secara bertahap dan dimulai pada 16 Juli 2018.
Proyek yang paling siap dilelang ialah ruas Semarang-Demak sepanjang 26,8 Kilometer senilai Rp20 triliun-Rp21 triliun. Proyek ini merupakan kombinasi APBN dengan investasi badan usaha.
Hary mengungkapkan bangunan jalan nantinya akan berfungsi ganda, selain sebagai jalan juga difungsikan sebagai tanggul penahan rob. Hal itu mengingat sebagian jalan tol akan berada di pantai utara dan berbatasan langsung dengan laut.
Pemerintah, kata dia, saat ini sudah menyiapkan desain jalan dan tanggul. Namun, tetap terbuka bila nanti peserta lelang mengajukan desain sendiri namun harus dengan ketentuan teknis dan fungsi yang sama.
Dia menambahkan, tahap prakualifikasi lelang akan dimulai pada 16 Juli 2018 dan rencananya tahapan ini akan berjalan selama satu bulan.
"Penandatanganan perjanjian kerjasama sendiri diharapkan bisa dilakukan akhir tahun ini," kata dia.
Hary menegaskan bahwa proyek Tol Semarang-Demak ini mendapatkan penjaminan dari Kementerian Keuangan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). "Penjaminan untuk memberikan kenyamanan bagi investor," kata dia.
Selain tol Semarang-Demak, pemerintah juga merencanakan melelang lima proyek jalan tol yang telah memperoleh izin prakarsa dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang pelelangan ditargetkan dapat dilakukan pada tahun ini.
Lima ruas tersebut yakni Semanan-Balaraja, Kamal-Teluk Naga-Rajeg, akses Pelabuhan Patimban, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, dan Jembatan Balikpapan-Penajam Passer Utara.
Kelima ruas ini tengah menunggu dokumen pengadaan tanah dan penetapan lokasi (penlok) sebelum dilelang. BPJT berharap lelang kelima ruas tol prakarsa ini dapat dilakukan pada tahun ini. Namun, paling lambat dilakukan pada awal tahun 2019.
Pembangunan jalan tol Semanan-Balaraja diajukan oleh PT Delta Mega Persada, Kamal-Teluk Naga-Rajeg oleh PT Duta Graha Karya, akses Pelabuhan Patimban oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT DMT, dan PT Jasa Sarana.
Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap oleh PT Jasa Marga Tbk. dan PT DMT, sedangkan Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utara diajukan oleh PT Waskita Toll Road.
Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Armand Hermawan mengatakan tol Semarang-Demak akan menjadi jalan tol kesebelas yang dijamin perusahannya.
PT PII menjamin semua risiko yang bersumber dari pemerintah. "Penjaminan dilakukan dengan transparan. Investor saat mengajukan penawaran bisa melihat bagian apa saja yang dijamin dan keuntungan dari penjaminan itu sehingga perbankan bersedia meminjamkan uangnya kepada para investor," kata Armand.
Menurutnya penjaminan menjadi syarat mutlak dari proyek yang dibiayai dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, mengingat masa konsensi proyek ini lebih dari lima tahun.
"Ini untuk menghilangkan kekhawatiran dengan bergantinya pemerintahan berpengaruh pada kontrak kerjasama," kata dia.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018