Madiun (ANTARA News) - PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun menggelar tes kesehatan tahap awal guna pemenuhan formasi di Divisi Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (JABODEBEK) tahun 2018.
Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, tes kesehatan awal tersebut merupakan tes tahap kedua bagi para peserta yang telah lolos tes tahap 1.
"Untuk tahap 1 adalah seleksi administrasi yang telah berlangsung pada tanggal 17-23 Mei 2018. Sebelumnya para peserta telah mendaftarkan diri melalui website resmi KAI," ujar Ixfan disela kegiatan tes di Klinik Mediska Madiun, Senin.
Menurut dia, jumlah peserta yang mengikuti tes mencapai sebanyak 312 orang. Adapun, pelaksanaan tes atau rekrutmen Divisi LRT JABODEBEK tersebut dilakukan dengan sistem gugur.
"Peserta yang tidak masuk kriteria atau tidak memenuhi panggilan tes, maka otomatis tereliminasi," kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, secara keseluruhan terdapat lima tahapan tes yang harus dijalani peserta. Setelah tes administrasi dan kesehatn awal, masih ada tiga tes lanjutan untuk masuk Divisi LRT. Yakni, tes psikologi, tes wawancara, dan tes kesehatan tahap akhir.
Ixfan memastikan tidak ada pungutan biaya sedikitpun dalam setiap tahapan tes tersebut. Ia mengingatkan, jika ada oknum yang menawarkan kelulusan tes, maka jangan dipercaya.
"Jika ada oknum dari internal maupun eksternal yang menawarkan kelulusan dan bisa diterima maka saya tegaskan itu bohong atau `hoax`. Silakan laporkan pada panitia dan jika ada peserta yang coba melakukan penyuapan pada panitia, maka akan dinyatakan gugur. Demikian juga sebaliknya, ada panitia yang meminta imbalan untuk diloloskan, laporkan," kata dia.
Ia menambahkan, seluruh tahapan tes akan diumumkan melalui website resmi KAI. Artinya, tidak ada tatap muka dengan panitia penerimaan pada ajang rekrutmen tersebut.
"Ini semua kami lakukan agar peserta yang diterima adalah yang benar-benar berintegritas dan berkompeten. Hal itu demi kebaikan dan kemajuan bidang perkeretaapian di Tanah Air," tambah dia.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018